DENPASAR – Siapa pasangan calon (paslon) yang akan diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) dalam Pilgub Bali 2018 sepertinya tak akan bergeser dari nama Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra–Ketut Sudikerta (Dharma–Kerta).
Termasuk posisi nomor satu dan dua. Hal ini dipertegas dengan kehadiran keduanya dalam acara Partai Nasdem di Hotel Nikki, Jalan Gatot Subroto IV No. 18, Denpasar Utara, kemarin (15/12).
Dharma-Kerta datang beriringan dan mendapat sambutan antusias ratusan peserta. Meski belum dideklarasikan sebagai paslon, pemandangan ini seolah menepis keduanya berebut posisi Bali I.
Justru kedatangan keduanya mempertegas posisi paket Dharma – Kerta sudah final. “Ini sinyal bagus,” kata Ketua Nasdem Bali IB Oka Gunastawa kemarin.
Menariknya saat disinggung soal deklarasi paslon Dharma–Kerta yang kabarnya akan dilakukan Rabu (20/12) mendatang, politisi murah senyum itu berdalih kesepakatan deklarasi tak penting.
“Itu tak penting. Intinya bagaimana melahirkan pemimpin yang terbaik. Kita tak mau terjebak pada seremonial, deklarasi, atau apa,” katanya.
Bagaimana dengan KRB? Gunastawa mengaku tetap solid. “Spiritnya kami rasakan. Satu dengan yang lain benar-benar menanggalkan ego,” jelasnya.
Lantas apa yang mengganjal paket ini kok belum dideklarasikan? Apakah karena Sudikerta tidak mau di posisi dua? Gunastawa menjawab hati-hati.
“Saya kira tidak pada posisi itu. Kita sangat memaklumi beliau berdua; satu dengan yang lainnya. Saya lihat tak ada yang mengganjal. Kan masih ada waktu untuk membuat format terbaik,” ungkapnya.
Gunastawa menyebut dinamika yang terjadi dalam tubuh KRB merupakan pelajaran berharga bagi partai politik di Pulau Dewata.
“Karena baru pertama kali. Biasanya paket yang melahirkan koalisi. Paket inilah yang sibuk bayar mahar kepada partai politik untuk bentuk koalisi.
Tapi hari ini kan koalisi yang lebih dulu terbentuk dan kita melahirkan pemimpin,” tegasnya.