DENPASAR – Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan calon Jokowi- Ma’ruf Amin Provinsi Bali menyelenggarakan rapat kerja daerah kemarin (16/12).
Ketua TKD Jokowi-Ma’ruf Bali, IGN Kesuma Kelakan mengaku pihaknya akan segera melakukan konsolidasi bersama parpol koalisi hingga ke tingkat desa.
Bahkan, pihaknya sudah memetakan beberapa tipologi wilayah yang akan dikerjakan bersama yakni basis parpol koalisi, daerah abu-abu, dan daerah lawan.
“Daerah abu-abu itu gini maksudnya. Demokrat kan belum menyatakan sikap. Demokrat pusat sampai daerah belum sinkron. Itu yang saya bilang wilayah abu-abu bisa kami garap,” kata Alit Kelakan.
Mengenai daerah abu-abu sendiri, menurutnya, merupakan daerah yang dapat berubah secara konstelasi politik.
“Abu-abu begini, belum menentukan sikap, kalau lawan kan jelas, PKS, PAN, Gerindra, Demokrat,” paparnya.
Mengenai target khusus untuk Provinsi Bali pihaknya sudah menargetkan kemenangan minimal 80-85 persen.
Sedangkan, khusus di Jembrana dan Klungkung pihaknya hanya mematok masing-masing 75 persen dan 70 persen.
“Jadi untuk kabupaten/kota, untuk Buleleng, Badung, dan Tabanan itu 85 persen, Klungkung 70 persen, Jembrana 75 persen, sisanya 80 persen,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa khusus Klungkung pihaknya harus bekerja lebih keras karena daerah tersebut merupakan basis utama Gerindra.
Karena melihat di Klungkung itu Gerindra berhasil mendudukkan dua kadernya sebagai Bupati-Wakil Bupati, yakni Nyoman Suwirta-Made Kasta.
“Klungkung, kan realitas politik, dimana ada kepala daerah partai pendukung menguat di situ,” ucap Alit Kelakan.
Pun begitu, pihaknya tetap optimistis mampu memberi perlawanan di Klungkung. Apalagi, tiga parpol pengusung Suwirta-Kasta
di Pilkada 2018, yakni Golkar, NasDem, PKPI bergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung Jokowi-Ma’ruf.
“Memang, di satu sisi parpol kita kuat, di satu sisi kepala daerah yang berbeda,” katanya. Sedangkan, mengenai Jembrana sendiri pihaknya mematok target sebesar 75 persen
berkaca pada Pilgub 2018 lalu, ketika pasangan usungan PDIP yakni, Koster-Ace hanya menang tipis di ujung barat Bali ini.
“Kan itu berkait dengan pengalaman Pilgub, Pilkada itu ada variabel-variabel, kan kita lihat dari sana PKS, PAN, Gerindra, Demokrat, dan lainnya sudah kita lihat,” jelasnya.