DENPASAR – Kondisi ekonomi di Bali memang sangat terpuruk. Banyak masyarakat di Bali yang kesulitan hanya untuk urusan pangan saja.
Hal ini dilematis ketika pemerintah justru menggunakan anggaran senilai 20 milliar untuk promosi Bali bertajuk We Love Bali dengan menggunakan influencer dan sebagainya.
Sepantasnya, anggaran itu digunakan untuk memberikan kebutuhan pangan warga, sebagaimana yang dikritisi oleh film maker dan sutradara kenamaan Bali: Erick EST.
“Kondisi Bali sedang terpuruk. Banyak teman-teman yang kesulitan untuk makan, mengapa anggaran itu nggak dialokasi saja ke masyarakat?” ujar Erick EST kepada RadarBali.id.
Melalui media sosialnya, Erick juga mengungkapkan hal ini. Bahkan, ia mengatakan akan membuatkan video promosi secara gratis jika masih ada sisa anggaran promosi Bali yang kemudian dialokasikan untuk kebutuhan pangan masyarakat.
“Kalau masih ada, aku bikin video promosi Bali yang bagus. Itu saya gratiskan demi Bali,” kata Erick yang memang kerap membuat video promosi, video klip musisi dan film ini.
Apakah video promosi Bali itu tidak penting sekarang? “Video promosi penting setelah masyarakat nggak lapar lagi. Dana miliaran rupiah lumayan juga buat bahan pangan masyarakat,” paparnya.
Sebab, baginya tak terlalu penting melakukan promosi wisata dengan kondisi seperti sekarang ini. Apalagi, semua benar-benar “macet”.
Pria yang kerap menyutradarai video klip band Superman Is Dead (SID) ini pun menyarankan agar anggaran itu digunakan untuk kebutuhan bahan pangan masyarakat saja.
“Harapan saya, kalau sesuatu yang terjadi di negara ini, kayak pandemi ini, lebih diutamakan kepentingan rakyat dulu. Bagi saya, saat ini yang paling tepat adalah bahan pangan,” tegasnya.