31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:04 PM WIB

Jadi Penasehat Mantra – Kerta, Bukti Winasa Punya Pengaruh Besar

NEGARA – Meski berstatus terpidana dan menjalani kurungan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Negara, mantan Bupati Jembrana Gede Winasa masih punya pesona di mata masyarakat dan Koalisi Rakyat Bali (KRB) Jembrana.

Karena itu, koalisi partai politik pendukung dan pengusung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra – I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) sepakat menjadikan Winasa sebagai Dewan Penasihat KRB Jembrana.

Ketua KRB Jembrana I Wayan Suardika mengatakan, posisi Winasa meski saat ini ada di hotel prodeo masih dihormati sebagai mantan bupati Jembrana yang berpengaruh.

Karena selama menjabat banyak terobosan yang telah dilakukan, sehingga membawa nama Jembrana ke tingkat nasional dengan inovasi programnya.

Hasil pembangunannya selama memimpin Jembrana dirasakan masyarakat. “Kami ingin nasihat dan bimbingan beliau (Winasa) agar KRB menang di Jembrana,” ujar.

Dengan diposisikan sebagai dewan penasihat KRB, menurut ketua DPD Golkar Jembrana ini, Winasa sangat mengapresiasi dan akan mengerahkan segala kemampuannya untuk KRB Jembrana.

Namun Winasa tidak bisa menargetkan persentase kemenangan Mantra- Kerta. Tapi, dia yakin bisa menang di Jembrana.

Karena dari jumlah suara lawan politiknya, yakni PDIP yang mengusung I Wayan Koster dan Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS – Ace), untuk di Jembrana hanya sekitar 42 persen.

Jadi masih ada 58 persen potensi suara masyarakat Jembrana yang bisa direbut. Menurut Suardika, sedikitnya ada tiga pertimbangan Winasa mendukung Mantra – Kerta.

Pertimbangan pertama pengalaman birokrasi Mantra Kerta, kedua Winasa melihat Rai Mantra sebagai akademis dan inovatif dan ketiga putra dari Prof Ida Bagus Mantra yang banyak berjasa untuk Bali.

Suardika menegaskan, Winasa mendukung Mantra -Kerta bukan melihat dari partai politik yang mengusung dan mendukung, tetapi sosok calon yang maju.

Hal ini sama persis dengan politisi PDIP AA Ngurah Oka Ratmadi atau Cok Rat yang mendukung Mantra -Kerta.

Padahal PDIP mendukung KBS – Ace sebagai pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Bali.

Winasa, sebagai mantan bupati dan mantan calon gubernur Bali, telah banyak memberikan masukan dan kritikan dalam proses Pilgub Bali ini.

Winasa mengimbau agar ASN khususnya di Jembrana tetap menjaga netralitas meski penguasa saat ini dari PDIP dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan sebagai ketua tim pemenangan KBS -Ace.

Kemudian mengenai bansos, para politisi dan pejabat jangan menggunakan bantuan sosial untuk menarik simpati masyarakat, karena bansos adalah hak masyarakat dan kewajiban dari pemerintah.

“Bansos jangan dipolitisir, karena bansos itu memang hak rakyat,” kata Suardika menirukan ucapan Winasa.

NEGARA – Meski berstatus terpidana dan menjalani kurungan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Negara, mantan Bupati Jembrana Gede Winasa masih punya pesona di mata masyarakat dan Koalisi Rakyat Bali (KRB) Jembrana.

Karena itu, koalisi partai politik pendukung dan pengusung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra – I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) sepakat menjadikan Winasa sebagai Dewan Penasihat KRB Jembrana.

Ketua KRB Jembrana I Wayan Suardika mengatakan, posisi Winasa meski saat ini ada di hotel prodeo masih dihormati sebagai mantan bupati Jembrana yang berpengaruh.

Karena selama menjabat banyak terobosan yang telah dilakukan, sehingga membawa nama Jembrana ke tingkat nasional dengan inovasi programnya.

Hasil pembangunannya selama memimpin Jembrana dirasakan masyarakat. “Kami ingin nasihat dan bimbingan beliau (Winasa) agar KRB menang di Jembrana,” ujar.

Dengan diposisikan sebagai dewan penasihat KRB, menurut ketua DPD Golkar Jembrana ini, Winasa sangat mengapresiasi dan akan mengerahkan segala kemampuannya untuk KRB Jembrana.

Namun Winasa tidak bisa menargetkan persentase kemenangan Mantra- Kerta. Tapi, dia yakin bisa menang di Jembrana.

Karena dari jumlah suara lawan politiknya, yakni PDIP yang mengusung I Wayan Koster dan Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS – Ace), untuk di Jembrana hanya sekitar 42 persen.

Jadi masih ada 58 persen potensi suara masyarakat Jembrana yang bisa direbut. Menurut Suardika, sedikitnya ada tiga pertimbangan Winasa mendukung Mantra – Kerta.

Pertimbangan pertama pengalaman birokrasi Mantra Kerta, kedua Winasa melihat Rai Mantra sebagai akademis dan inovatif dan ketiga putra dari Prof Ida Bagus Mantra yang banyak berjasa untuk Bali.

Suardika menegaskan, Winasa mendukung Mantra -Kerta bukan melihat dari partai politik yang mengusung dan mendukung, tetapi sosok calon yang maju.

Hal ini sama persis dengan politisi PDIP AA Ngurah Oka Ratmadi atau Cok Rat yang mendukung Mantra -Kerta.

Padahal PDIP mendukung KBS – Ace sebagai pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Bali.

Winasa, sebagai mantan bupati dan mantan calon gubernur Bali, telah banyak memberikan masukan dan kritikan dalam proses Pilgub Bali ini.

Winasa mengimbau agar ASN khususnya di Jembrana tetap menjaga netralitas meski penguasa saat ini dari PDIP dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan sebagai ketua tim pemenangan KBS -Ace.

Kemudian mengenai bansos, para politisi dan pejabat jangan menggunakan bantuan sosial untuk menarik simpati masyarakat, karena bansos adalah hak masyarakat dan kewajiban dari pemerintah.

“Bansos jangan dipolitisir, karena bansos itu memang hak rakyat,” kata Suardika menirukan ucapan Winasa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/