AMLAPURA – Calon Gubernur Bali I Wayan Koster dengan paketnya Tjok Ace terus mengempur basis massa Rai Mantra-Sudikerta di Karangasem.
Bahkan, hampir seminggu terakhir Koster fokus menggarap Karangasem. Koster benar benar ingin mewujudkan kemenangan 60 persen di bumi lahar.
Target ini tidak main main dan juga bukan hanya angan angan belaka. Karena itu Koster mengajak timnya all out di Karangasem.
Semua unsur dan komponen dikerahkan seperti kader partai pendukung dan juga relawan Koster – Ace. Terlebih lagi untuk bisa merebut kemenangan di Karangasem tidak mudah.
Karena di Karangasem sendiri ada Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri yang mendukung Mantra – Kerta lewat partainya Nasdem. Mas Sumatri sendiri adalah Ketua Nasdem Karangasem.
Koster terus berusaha membobol pertahanan Rai Mantra dengan terus mengerogoti basis-basis massanya.
Di antaranya di Kecamatan Manggis tepatnya di Desa Ulakan. Ulakan yang selama ini dikenal sebagai basis Golkar sekarang mulai di rebut.
Tidak mau kalah Koster juga membobol kandang Rai Mantra di Kota Karangasem dengan menggelar kempanye terbuka di UKM Center, Karangasem.
Berbagai isu kerakyatan dibawa Koster dalam setiap kampanye. Di antaranya melanjutkan JKBM bahkan dengan menyempurnakan menjadi KBS (Kartu Bali Sehat).
Di mana cakupan pelayanan akan diperbanyak. Selain itu bedah rumah juga akan dilanjutkan bahkan anggaranya dinaikan jadi Rp 50 juta per rumah.
Sebelumnya dana bedah rumah hanya dianggarkan Rp 30 juta. Dana desa adat juga akan dinaikan dari Rp 250 juta per tahun menjadi Rp 275 juta per tahunya.
“Ini bukan hanya janji…kami sudah hitung semuanya, kalau satu jalur bisa,” ujar Koster. Koster juga janji akan membuat pusat pelelangan ikan di pesisir selatan Karangasem di antaranya di Manggis.
Koster juga berjanji akan membantu petani buah lokal di Karangasem di antaranya petani salak. Yakni dengan mementuk badan usaha yang bisa membeli hasil panen petani lokal.
Sekolah SMA untuk masyarakat miskin akan dibangun gratis di Tulemban, Kubu diatas lahan seluas 10 haktare yang merupakan lahan milik Provinsi Bali.
Anak – anak warga tidak mampu asal Karangasem bisa ditampung di sekolah tersebut dan gratis serta di asramakan. Juga akan bangu perguruan Tinggi DI dan DII di Karangasem gratis di lokasi yang sama.
Yang tidak kalah menarik Koster juga berjanji akan mengangkat pegawai kontrak yang akan ditempatkan di masing masing Desa Pakraman atau desa adat.
Mereka ini nantinya akan mengajar budaya Bali seperti Bahasa, sastra Bali juga menari. Untuk itu aula atau wantilan akan dibangun di setiap desa adat.
Desa adat akan dijadikan pusat tumbuh kembangnya kebudayaan Bali. Pada kampanye di Banjar Bengkel, Desa Antiga, Koster kembali memaparkan program kerjanya tersebut jika terpilih.
Terkaiat tenaga kontrak yang akan ditempatkan di masing masing Desa adat mereka akan bertugas seperti guru. Mengajar soal sastra dan juga budaya Bali.
“Wantilan harus dibangun yang bagus. Yang sudah ada bisa dipergunakan itu,” tambahnya. Kalau yang masih kecil akan di bangun lebih besar dan refresentatif.
Begitu dirinya menang dia akan mendata desa adat mana yang belum punya wantilan. Maka akan segera dibantu untuk dibangun.
Wantilan yang ada juga lengkap dengan fasilitas seperti gong atau gamelan lainya. Dirinya juga akan menjadikan Desa Pakraman menjadi desa adat dan jadi pusat aktifitas budaya Bali.
Ini penting dilakukan karena Bali dikenal dengan budayanya. Sekaligus juga menekan kegiatan negative seperti narkoba dan juga mabuk mabukan.
“Kalau janji mudah, namun bagaimana mewujudkan, itu yang sulit. Dari mana datangnya duit itu yang sulit, kalau kita satu jalur sudah jelas,” bebernya.