TABANAN – Kisruh DPC Demokrat Tabanan memakan korban. Ketua DPC Demokrat Tabanan Ida Bagus Kade Adnyana Suryawan dipecat jadi ketua.
Posisinya diganti pelaksana tugas (Plt) I Nengah Pringgo. Lantas, bagaimana respons Ida Bagus Kade Adnyana Suryawan pasca dicopot?
Gus Suryawan – sapaan akrabnya mengatakan, mekanisme dalam partai Demokrat dalam penjaringan bacaleg berdasar syarat yang telah ditentukan KPU.
Awalnya, kata dia, pihaknya membentuk pansel yang disebut tim 5 untuk menjaring bacaleg. Kemudian dalam penjaringan tersebut,
PAC lah yang merekrut bacaleg, menandatangani pakta integritas, bekerja keras, berhubungan baik dengan induk partai, dan lain sebagainya.
“Penjaringan bacaleg tersebut termasuk berlaku untuk bacaleg incumbent. Kebetulan teman-teman incumbent itu tidak
melalui proses itu (penjaringan, red). Apakah mereka tidak ikut jadi bacaleg. Dan saya menerima laporan itu dari tim pansel,” ujar Gus Suryawan.
Sedangkan terkait statusnya yang kini telah digantikan, pihaknya akan menanyakan langsung ke DPD Demokrat untuk mengetahui penyebab dan kesalahan yang diperbuat olehnya.
“DPD kita akan minta klarifikasi dan Plt itu pun kita tidak tahu kenapa itu terjadi. Waktu itu, sebenarnya kita masih bekerja untuk menyempurnakan bacaleg.
Mungkin dari DPD ada penyusunan baru tanpa kita ketahui. Jadi itu ada dualisme penyusunan (bacaleg, red). Kemudian itu yang disetor ke KPU,
tanpa sepengetahuan kita. Jadi saya selaku pimpinan DPC merasa ditelikung dengan membawa bemper Plt,” sebutnya.
Menurutnya, semestinya, di dalam partai seharusnya dipanggil terlebih dahulu apa salahnya sehingga ada pembelajaran untuk perbaikan.
Baik itu dalam hal-hal yang tidak searah, itulah yang seharusnya dikomunikasikan di internal terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
“Kita lihat ada indikasi untuk kepentingan kelompok tertentu. Tapi yang jelas kami selaku pimpinan DPC, tidak ada hal-hal yang ingin untuk mendepak teman, karena itu adalah kader-kader yang terbaik,” jelasnya.