Bangunan palinggih Padmasana yang dikenal dan lahir dari Hindu Bali, baru-baru ini dibangun di India.
Melalui kerja sama Bali-India, maka dibangunlah Padmasana di dekat Sungai Gangga, India. Bahan-bahan padma diambil dari India.
Pemuda Tampaksiring, yang juga pelawak MKP, Adi Siput alias Peceh, ikut ambil bagian dalam pembangunan padmasana itu.
IB INDRA PRASETIA, Gianyar
SEBUAH foto yang diunggah personil lawak MKP, Adi Siput alias Peceh, di akun media sosial miliknya berlatar padmasana bernuansa Bali.
Ternyata, Adi Siput bukan berada di Bali, melainkan di India. Tak jauh dari lokasi tersebut, juga terdapat sungai Gangga.
Adi Siput, ikut menjadi pengayah atau pembantu tukang dalam membangun bersama empat undagi (tukang).
Padmasana yang mulai dibangun pada 12 Maret lalu akhirnya rampung Rabu kemarin (20/3). Sehingga keberadaan padmasana tersebut menjadi satu-satunya yang ada di India.
Melalui pesan massenger, Adi Siput yang masih berada di India mengaku awalnya ke India untuk memenuhi undangan Rshikesh International Film Festival.
“Dalam proses keberangkatan, kebetulan ada program Bali-India berencana merealisasikan padmasana,” ujar Adi Siput, kemarin (20/3).
Sebagai putra Kecamatan Tampaksiring yang juga lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Adi Siput tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membantu pembangunan padmasana.
“Akhirnya saya putuskan jadi volunteer ikut untuk mendampingi tukang yang diajak ke sini special, untuk pembuatan itu,” jelasnya.
Namun, kata dia, yang paling mendasari keinginannya ikut membantu membangun padmasana di India karena rasa cinta budaya Bali.
“Sebenarnya yang melatarbelakangi saya adalah memperkenalkan Bali. Hindu Bali dan Budaya Bali. Kebetulan Hindu Bali memiliki kedekatan yang harus dipererat lagi hubungannya dengan Padmasana ini,” ujarnya.
Disela menghadiri festival, dia pun menyempatkan diri ngayah (kerja sosial, red). “Astungkara ini adalah Padmaasana pertama yang berdiri di seputaran Sungai Gangga,” ujarnya bangga.
Adi menjelaskan, bahan material Padmasana sebetulnya sudah disediakan sejak lama, sejak era Gubernur Bali, Dewa Beratha.
Dewa Beratha memimpin Bali sejak 15 tahun lalu. Meski sudah ada bahan, namun jarak bahan dengan lokasi pembangunan Padmasana cukup jauh. Akhirnya, mulai dibangun 12 Maret lalu dan rampung Rabu ini.
Rampungnya bangunan Padmasana tersebut membuat dirinya bangga. “Saya bangga bisa ikut ngayah (kerja sosial, red),” jelasnya.
Selanjutnya bangunan Padmasana akan dipelaspas menggunakan sarana banten. “Nanti banten dari Bali sekitar April atau Juni dipelaspas (upacarai, red),” tukasnya. (*)