Saat hari Kartini bulan April lalu, anggota Bhayangkari Polres Gianyar sempat membuka dapur umum di rumah anggota Ni Wayan Muriani di Kecamatan Sukawati.
Saat itu, nasi bungkus yang dibuat dibagikan kepada pedagang dan tukang sapu yang ditemui di jalanan.
Kini, saat bulan puasa, dapur umum kembali aktif. Menu takjil dan nasi bungkus dibawakan ke rumah-rumah warga.
IB INDRA PRASETIA, Gianyar
RUMAH anggota Bhayangkari Polres Gianyar, Ni Wayan Muriani di Banjar Pasekan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati disulap menjadi dapur umum.
Hampir sebulan, sejak pandemi Covid-19, dapur umum itu aktif. Dengan dana patungan para anggota bhayangkari, hasil dapur umum, berupa nasi bungkus dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bulan puasa, menu dapur umum pun sedikit berubah. Ibu-ibu membuat takjil. Setelah dibungkus, anggota bhayangkari dibantu polisi wanita (polwan) membagikannya secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.
Takjil dan nasi bungkus itu dibagikan sore hari menjelang malam. Atau sebelum waktunya berbuka puasa. Seperti yang tampak pada Senin petang (18/5) petang lalu.
Takjil dan nasi bungkus dibagikan kepada warga muslim di Masjid Nurul Hikmah, Lingkungan Pasdalem, Kelurahan Gianyar.
Selain itu, juga disalurkan untuk Personel Zipur 18/YKR. Serta kaum muslim di Masjid Nurul Yaqin, Semebaung, Kecamatan Gianyar
Ketua Bhayangkari Cabang Polres Gianyar, Ayu Adnyana menyatakan semangat dan bersamaan dilakukan oleh anggota bhayangkari. Dalam memasak, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Untuk menjamin kebersihan makanan yang disajikan, personel yang berada di dapur umum mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan
aturan yang berlaku mulai dari cuci tangan, memakai masker dan pemeriksaan suhu tubuh,” jelasnya Ayu Adnyana yang juga istri Kapolres Gianyar, AKBP Dewa Adnyana itu.
Selain pengecekan suhu tubuh, juga dipasang beberapa perlengkapan kebersihan. “Juga ditempatkan tempat cuci tangan maupun hand satizier,” jelasnya.
Walaupun masak bersama-sama dalam jumlah besar, anggota tetap berjaga jarak aman. Yakni kurang lebih 2 meter setiap peserta masak. “Kami juga menerapkan jaga jarak dalam memasak,” ungkapnya..
Disamping menjalankan misi sosial, pihaknya juga menyelipkan pesan-pesan terhadap masyarakat yang kebagian makanan gratis itu.
Yakni memberikan imbauan humanis mengenai penerapan wajib masker saat bepergian. “Termasuk mengimbau untuk tidak mudik lebaran di tahun ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Gianyar, AKBP I Dewa Made Adnyana, mengapresiasi dapur umum. Terutama dapur dibangun di rumah salah satu anggotanya.
“Selain ingin berbagi kepada sesama, dapur umum ini juga bermanfaat untuk memupuk jasa kebajikan karena merasa empati,
sehingga berinisiatif membantu masyarakat, yang membagikan nantinya para Srikandi Polwan Polres Gianyar,” ungkap Kapolres AKBP Dewa Adnyana.
Dan menurut orang nomor satu di jajaran Polres Gianyar ini, meskipun ada kendala bahan baku untuk melanjutkan dapur ini, pihak relawan akan berusaha demi cintanya kepada sesama.
“Kami juga berterimakasih kepada Nyonya Sadia (pemilik rumah, red), bersedia memberikan tempat untuk dapur umum, sehingga memudahkan kerja para relawan,” pungkasnya. (*)