Puluhan penggemar vespa dari negara Filipina, ScootBro Vespa Club Filipina, berkunjung ke Bali. Namun mereka tak bawa Vespa sendiri.
Mereka menyewa vespa milik penggemar Vespa Bali. Bagaimana perjalanan mereka keliling Bali?
IB INDRA PRASETIA, Gianyar
ANAK vespa yang sempat dipandang sebelah mata, lantaran tampilannya yang nyeleneh, kini membuka peluang wisata.
Dewata Scooter Club (DSC) Bali yang bermarkas di Kecamatan Ubud dan Tegallalang, Gianyar, belakangan terakhir kebanjiran kunjungan club vespa luar negeri.
Dua hari terakhir sejak Minggu (17/11) hingga Senin (18/11), sedikitnya 40 orang skuteris asal Filipina secara khusus berwisata ke Bali.
Mereka dipandu oleh anak-anak DSC untuk menikmati sejumlah objek wisata di kawasan Tegallalang. Tentunya mereka menggunakan vespa.
Sarana vespa disewakan oleh anak-anak DSC kepada klub Filipina. Harga sewa vespa matic bervariasi. Dari Rp 200 – 250 ribu per hari.
Ketua Umum DSC Bali I Wayan Ekayana ikut memimpin langsung penjamuan hingga pemanduan ke sejumlah objek wisata.
“Akhir tahun ini, memang banyak rombongan penggemar vespa mancanegara yang akan mengunjungi Bali.
Ini juga peluang bagi anggota kami yang bergerak di bidang pariwisata. Mulai dari penyiapan penginapan, rental vespa dana paket wisata lainnya,” ujar Ekayana kemarin.
Klub vespa asing itu dipandu ke daerah wisata. Pemandunya adalah anak-anak DSC sendiri.
“Sambil lihat pemandangan alam. Mereka juga tukar informasi soal Vespa. Kalau gaya mereka di sana gimana. Gaya kami gimana,” jelasnya.
Yang jelas, kata Ekayana, penggemar Vespa Filipina terkesan dengan klub Bali. “Selain mereka selfie pemandangan.
Mereka juga selfie di vespa kami. Katanya Vespa Indonesia itu mempertahankan klasiknya,” terangnya.
Ekayana yang digadang-gadang menjadi Presiden Vespa Indonesia itu yakin pariwisata berbasis hobi ini juga memberikan warna baru dalam mendongkrak pariwisata Bali.
“Maka kami mewajibkan kepada anggota DSC Bali untuk berbenah. Mempersiapkan diri untuk melayani kunjungan rombongan klub vespa dari berbagai negara ini,” pinta Ekayana yang juga anggota DPRD Gianyar itu.
Kediaman Ekayana di Banjar Sapat, Kecamatan Tegallalang, yang selama ini dijadikan markas DSC juga mulai dipermak.
Sejumlah guest house dibangun untuk memenuhi permintaan sejumlah pengunjung. “Bulan depan, rombongan penggemar vespa dari Australia juga akan berkunjung.
Beberapa teman sudah menyiapkan usaha rental vespa matic, untuk mendukung kegiatannya,” ungkapnya.
Ekayana bersyukur karena mayoritas anggota mereka bergerak di bidang pariwisata.
Sehingga visi dan misi untuk membangun pariwisata melalui vespa ini bisa berjalan lancar. “Intinya dengan berhobi vespa, kami juga ingin memajukan pariwisata,” terangnya.
Pihaknya juga mencoba menggagas event Vespa Word Day (VWD) 2020 bersama beberapa pentolan vespa di Indonesia.
Gagasan itu bersambut. Dalam ajang vespa dunia di Hungaria pada September lalu, diputuskan akan menggelar ajang susulan di Bali pada 2020 mendatang.
“Kami menargetkan, kehadiran wisatawan atau skoteris seluruh dunia hingga puluhan ribu,” terangnya.
Ekayana mengklaim, ada penggemar Vespa dari 38 negara memastikan diri hadir. Di antaranya negara maju seperti Australia, Inggris, Italia, negera-negara Eropa, Hongkong, China, dan Filipina.
“Penggemar dari negara-negara itu mempastikan akan hadir di VWD 2020,” tegasnya.
Sementara itu, pimpinan rombongan penggemar ScootBro Filipina, Laurito, menyebutkan, mereka adalah penggemar vespa yang tertarik berkunjung ke Bali.
“It’s, a wonderfull touring for me. We meet my brother as balinese scooteris fro, DSC. Special Thank for Ekayana, presiden of DSC ungkap,” ujarnya. (*)