RadarBali.com – Suara delapan partai anggota Koalisi Rakyat Bali (KRB) terbelah. Setengah ingin paket Dharma – Kerta, setengahnya lagi ingin Kerta – Pasek.
Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta mengaku menghormati aspirasi semua pihak. Menurut dia, jika ingin menang melawan PDIP, maka Golkar wajib koalisi.
Nah, saat menyinggung koalisi ini Sudikerta seolah memberi sindiran halus pada partai anggota KRB.
“Kalau koalisi harus menurunkan ego sektoral. Kita bersatu untuk membangun Bali ke depan,” sindir pria yang masa mudanya pernah menjadi dagang asongan di Pantai Kuta dan sopir angkot di Sanur itu.
Sudikerta juga menginginkan pertarungan head to head melawan paket PDIP. Keinginan Sudikerta itu tentu masuk akal.
Pasalnya, jika sampai terjadi tiga paket, maka kekuatan Golkar menjadi tereduksi. Jika berhasil mewujudkan KRB, Sudikerta mendapat sokongan delapan partai dan 31 kursi parlemen.
Sementara PDIP memiliki 24 kursi. “Saya minta koalisi melakukan komunikasi intensif,” tukasnya. Apakah tidak takut kalah?
“Apapun yang terjadi harus siap, itu sebagai negarawan. Kalah menang nanti, yang penting siap proses menjalankan misi organisasi,” jawab politikus yang mencukur habis kumisnya itu.