DENPASAR – Mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika tak mempersoalkan jika ada kehendak masyarakat mengubah nama Tol Bali Mandara menjadi Tol I Gusti Ngurah Rai.
Bagi Pastika, asal tol itu tidak dibongkar, bukan menjadi persoalan penting baginya. “Tidak masalah. Asalkan tidak dibongkar, tidak masalah,” paparnya.
Rencana sejumlah pihak mengubah nama Tol Bali Mandara mendapat respons anggota DPRD Bali.
Anggota Komisi III DPRD Bali IB Pada Kesuma mengatakan, bahwa setiap pemimpin ada jejak karya dan hasil kerja, baginya itu menjadi penghargaan juga ada kiprah seorang pemimpin.
“Nama Bali Mandara identik dengan Gubernur Mangku Pastika, eranya menjabat. Kalau mengganti nama, nanti malah seolah ingin menghapus jejak sejarah hasil kerja pejabat sebelumnya,” kata politisi asal Mambal, Badung ini.
Gus Pada – panggilan akrabnya mengatakan bukan berarti tidak hormat dengan nama I Gusti Ngurah Rai. Namun penghargaan untuk pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai sudah sangat cukup bagi sosok I Gusti Ngurah Rai.
“Misalnya menjadi nama Bandara, menjadi nama jalan by Pass I Gusti Ngurah Rai, nama stadion, nama kampus, sudah banyak. Cukup bagi kami penghargaan untuk dikenang oleh anak cucu kelak,” kata politisi Golkar ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry juga menolak langkah ini. Baginya nama Tol Bali Mandara sudah finish.
“Bagi kami biarkan, tetap dengan nama tol Bali Mandara, tidak ada kepentingan mendesak untuk mengubah nama. Tetapkan saja, tidak perlu diubah,” harapnya.