25.2 C
Jakarta
24 November 2024, 7:20 AM WIB

Harap Bukan Kegiatan Terakhir, Komit Edukasi Masyarakat Perangi Sampah

Go Clean Our River 2019 terwujud berkat kontribusi sponsor utama PT Bluebird Tbk. dan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia.

Perusahaan taksi lokal berlambang burung biru yang kini berusia 48 tahun itu berharap inspirasi “orang cerdas demen kedas” (suka bersih,red) terus berlanjut. 

 

 

I KADEK SURYA KENCANA, Denpasar

BLUEBIRD lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Mengutip buku perjalanan inspiratif Blue Bird Group,

perusahaan yang dibangun oleh Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono ini hadir sebagai pencetak gagasan juang dengan prinsip yang teguh dan sabar.

Kesamaan visi dan misi memperjuangkan “kebahagian” alam lewat kerja keras memerangi sampah plastik inilah yang membuat Bluebird mantap mendukung Go Clean Our River 2019, Minggu (25/8) lalu.

President Director PT Bluebird Tbk. Noni S.A. Purnomo menjelaskan, warna biru kebanggaan perusahaannya memiliki nilai sebagai warna yang jernih, sejuk, dan mencerminkan energi.

Oleh karena itu, mengubah kondisi Taman Mangrove, Jalan By Pass Ngurah Rai KM 21, Kelurahan Pemogan, Denpasar Selatan adalah keniscayaan.

Noni sepakat limbah sampah plastik bukan tanggung jawab pemerintah semata. Media massa dan semua pihak tanpa terkecuali wajib “tertampar” oleh survei Yayasan Rivers, Ocean,

Lands, and Ecology (ROLE) yang menempatkan Indonesia sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia, yakni 130.000 ton per hari.

Lewat partisipasi dalam acara Go Clean Our River 2019, dia menekankan bahwa aksi sekecil apapun penting bagi perubahan nyata dan masa depan yang lebih baik. 

“Ini salah satu bentuk partisipasi kami terhadap pelestarian lingkungan. Mudah-mudahan ini (Go Clean Our River 2019, red) tidak jadi satu-satunya kegiatan.

Mudah-mudahan ini hanya sebagai langkah pertama yang akhirnya diikuti oleh masyarakat lain. Jadi, kegiatannya berkelanjutan,” ucapnya. 

Yang penting dimiliki masyarakat dalam upaya memerdekakan lingkungan dari sampah plastik terang Noni adalah kesadaran.

Diakuinya banyak masyarakat Bali yang belum sadar dan paham posisi Indonesia sebagai negara penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dunia.

“Sebenarnya plastik masih diperlukan dalam kehidupan kita. Hanya saja cara penggunaan plastik tentu sebisa mungkin didaur ulang. Pemisahan sampah plastik menurut saya juga harus dimengerti,” tegasnya.

Imbuh Noni, kesadaran terhadap fakta miris tersebut juga harus dibarengi aksi nyata atau kebiasaan sehari-hari dalam mendaur ulang sampah plastik.

Reduce, reuse, recycle, tegasnya wajib tak berhenti pada tataran wacana semata. Tentang 50-an papan pesan Go Clean Our River 2019 di pintu masuk Taman Tahura, Noni meyakini banyak pihak yang akan tersentil.

“Kita tentu diingatkan. Kan ini banyak kata-kata yang lucu. Mudah-mudahan dengan ini banyak generasi muda sadar. Bisa di-share lewat Instagram dan sosial media.

Kalau papan ini mungkin gunanya tidak banyak, tapi bila informasi ini disebarluaskan tentu dampaknya lebih mengena,” ungkap wanita berparas jelita itu. 

General Manager Bluebird area Bali dan Lombok, dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana merinci pihaknya kini mampu mengurangi 1,2 juta botol plastik per tahun.

“Dengan jumlah driver total 1.317 orang. Kalau semuanya bisa melakukan hal sama tentu dampaknya akan lebih besar,” paparnya.

Tentang kebudayaan memerangi sampah plastik yang tertanam pada individu driver Bluebird, Panca merinci program Go Clean Our River 2019 selaras dengan misi dan komitmen perusahaan taksi lokal itu dalam pelestarian lingkungan.

Jelasnya, selama ini Bluebird Bali aktif dalam melaksanakan berbagai program dan inisiasi dalam rangka mendukung kelestarian lingkungan. Salah satunya adalah penggunaan botol tumbler sebagai pengganti botol plastik.

Gerakan ini terbukti berhasil menekan sampah plastik di lingkungan area pool Bluebird Bali karena para pengemudi Bluebird tidak menghasilkan sampah plastik saat

sedang beroperasi di jalanan di mana mereka dapat dengan mudah mengisi air ke tumbler masing-masing melalui refill station yang telah dibangun di beberapa titik.

“Kami juga menyediakan tumbler untuk semua pengemudi dan karyawan Bluebird yang berjumlah 45.000 orang di seluruh Indonesia untuk bersama-sama ikut serta dalam gerakan mengurangi sampah plastik,” ujarnya.

Imbuh Noni, pada Maret 2019 Bluebird tercatat sebagai perusahaan taksi pertama yang menghadirkan kendaraan listrik di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Museum Rekor Indonesia.

“Kehadiran dari E-Bluebird dan E-Silvebird yang kini hilir mudik di Ibu Kota Jakarta dalam mengantarkan penumpang adalah bagian dari komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan,

khususnya peningkatan kualitas udara di Jakarta,” tandanya sembari menyebut pelanggan Bluebird di Jakarta ikut bersama dalam gerakan Membirukan Langit Jakarta melalui program yang dinamai One Ride One Seed.

“Program ini mengajak para pelanggan yang bepergian bersama E-Bluebird untuk juga membeli bibit pohon yang disediakan partner kami, WWF.

Pada program ini pelanggan juga diberikan akses untuk melihat pertumbuhan bibit melalui website serta berkesempatan untuk memberi nama pada bibit pohon tersebut.

Program One Ride One Seed ditargetkan mampu menanam 2.000 bibit pohon di bantaran Kali Ciliwung Jakarta,” rincinya.

Kolaborasi lain, sambung Noni dilakukan bersama PT Angkasa Pura II di Jakarta, yakni berbagi visi menciptakan Green Airport di mana Bluebird menyediakan E-Bluebird

dan mendapatkan support meletakkan charging port dan line khusus agar penumpang dapat bepergian bersama E-Bluebird dengan lebih mudah.

“Saya mewakili perusahaan dan keluarga besar Bluebird Group menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak Radar Bali serta panitia Go Clean Our River atas gagasannya hingga kegiatan ini direalisasikan,” tutupnya. (*)

 

Go Clean Our River 2019 terwujud berkat kontribusi sponsor utama PT Bluebird Tbk. dan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia.

Perusahaan taksi lokal berlambang burung biru yang kini berusia 48 tahun itu berharap inspirasi “orang cerdas demen kedas” (suka bersih,red) terus berlanjut. 

 

 

I KADEK SURYA KENCANA, Denpasar

BLUEBIRD lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Mengutip buku perjalanan inspiratif Blue Bird Group,

perusahaan yang dibangun oleh Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono ini hadir sebagai pencetak gagasan juang dengan prinsip yang teguh dan sabar.

Kesamaan visi dan misi memperjuangkan “kebahagian” alam lewat kerja keras memerangi sampah plastik inilah yang membuat Bluebird mantap mendukung Go Clean Our River 2019, Minggu (25/8) lalu.

President Director PT Bluebird Tbk. Noni S.A. Purnomo menjelaskan, warna biru kebanggaan perusahaannya memiliki nilai sebagai warna yang jernih, sejuk, dan mencerminkan energi.

Oleh karena itu, mengubah kondisi Taman Mangrove, Jalan By Pass Ngurah Rai KM 21, Kelurahan Pemogan, Denpasar Selatan adalah keniscayaan.

Noni sepakat limbah sampah plastik bukan tanggung jawab pemerintah semata. Media massa dan semua pihak tanpa terkecuali wajib “tertampar” oleh survei Yayasan Rivers, Ocean,

Lands, and Ecology (ROLE) yang menempatkan Indonesia sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia, yakni 130.000 ton per hari.

Lewat partisipasi dalam acara Go Clean Our River 2019, dia menekankan bahwa aksi sekecil apapun penting bagi perubahan nyata dan masa depan yang lebih baik. 

“Ini salah satu bentuk partisipasi kami terhadap pelestarian lingkungan. Mudah-mudahan ini (Go Clean Our River 2019, red) tidak jadi satu-satunya kegiatan.

Mudah-mudahan ini hanya sebagai langkah pertama yang akhirnya diikuti oleh masyarakat lain. Jadi, kegiatannya berkelanjutan,” ucapnya. 

Yang penting dimiliki masyarakat dalam upaya memerdekakan lingkungan dari sampah plastik terang Noni adalah kesadaran.

Diakuinya banyak masyarakat Bali yang belum sadar dan paham posisi Indonesia sebagai negara penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dunia.

“Sebenarnya plastik masih diperlukan dalam kehidupan kita. Hanya saja cara penggunaan plastik tentu sebisa mungkin didaur ulang. Pemisahan sampah plastik menurut saya juga harus dimengerti,” tegasnya.

Imbuh Noni, kesadaran terhadap fakta miris tersebut juga harus dibarengi aksi nyata atau kebiasaan sehari-hari dalam mendaur ulang sampah plastik.

Reduce, reuse, recycle, tegasnya wajib tak berhenti pada tataran wacana semata. Tentang 50-an papan pesan Go Clean Our River 2019 di pintu masuk Taman Tahura, Noni meyakini banyak pihak yang akan tersentil.

“Kita tentu diingatkan. Kan ini banyak kata-kata yang lucu. Mudah-mudahan dengan ini banyak generasi muda sadar. Bisa di-share lewat Instagram dan sosial media.

Kalau papan ini mungkin gunanya tidak banyak, tapi bila informasi ini disebarluaskan tentu dampaknya lebih mengena,” ungkap wanita berparas jelita itu. 

General Manager Bluebird area Bali dan Lombok, dr. I Putu Gede Panca Wiadnyana merinci pihaknya kini mampu mengurangi 1,2 juta botol plastik per tahun.

“Dengan jumlah driver total 1.317 orang. Kalau semuanya bisa melakukan hal sama tentu dampaknya akan lebih besar,” paparnya.

Tentang kebudayaan memerangi sampah plastik yang tertanam pada individu driver Bluebird, Panca merinci program Go Clean Our River 2019 selaras dengan misi dan komitmen perusahaan taksi lokal itu dalam pelestarian lingkungan.

Jelasnya, selama ini Bluebird Bali aktif dalam melaksanakan berbagai program dan inisiasi dalam rangka mendukung kelestarian lingkungan. Salah satunya adalah penggunaan botol tumbler sebagai pengganti botol plastik.

Gerakan ini terbukti berhasil menekan sampah plastik di lingkungan area pool Bluebird Bali karena para pengemudi Bluebird tidak menghasilkan sampah plastik saat

sedang beroperasi di jalanan di mana mereka dapat dengan mudah mengisi air ke tumbler masing-masing melalui refill station yang telah dibangun di beberapa titik.

“Kami juga menyediakan tumbler untuk semua pengemudi dan karyawan Bluebird yang berjumlah 45.000 orang di seluruh Indonesia untuk bersama-sama ikut serta dalam gerakan mengurangi sampah plastik,” ujarnya.

Imbuh Noni, pada Maret 2019 Bluebird tercatat sebagai perusahaan taksi pertama yang menghadirkan kendaraan listrik di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Museum Rekor Indonesia.

“Kehadiran dari E-Bluebird dan E-Silvebird yang kini hilir mudik di Ibu Kota Jakarta dalam mengantarkan penumpang adalah bagian dari komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan,

khususnya peningkatan kualitas udara di Jakarta,” tandanya sembari menyebut pelanggan Bluebird di Jakarta ikut bersama dalam gerakan Membirukan Langit Jakarta melalui program yang dinamai One Ride One Seed.

“Program ini mengajak para pelanggan yang bepergian bersama E-Bluebird untuk juga membeli bibit pohon yang disediakan partner kami, WWF.

Pada program ini pelanggan juga diberikan akses untuk melihat pertumbuhan bibit melalui website serta berkesempatan untuk memberi nama pada bibit pohon tersebut.

Program One Ride One Seed ditargetkan mampu menanam 2.000 bibit pohon di bantaran Kali Ciliwung Jakarta,” rincinya.

Kolaborasi lain, sambung Noni dilakukan bersama PT Angkasa Pura II di Jakarta, yakni berbagi visi menciptakan Green Airport di mana Bluebird menyediakan E-Bluebird

dan mendapatkan support meletakkan charging port dan line khusus agar penumpang dapat bepergian bersama E-Bluebird dengan lebih mudah.

“Saya mewakili perusahaan dan keluarga besar Bluebird Group menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak Radar Bali serta panitia Go Clean Our River atas gagasannya hingga kegiatan ini direalisasikan,” tutupnya. (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/