DENPASAR – Banyak alasan seseorang maju dalam dunia politik. Mengabdi untuk rakyat menjadi salah satu yang kerap dijadikan dalih politisi.
Bagaimana dengan Made Mangku Pastika yang dipastikan nyaleg DPD RI usai pensiun menjadi Gubernur Bali dua periode pada pileg 2019 mendatang?
Menurut Gubernur Pastika, ada beberapa pertimbangan, kenapa dirinya maju nyaleg DPD RI. Menurutnya, dengan mencalonkan diri sebagai senator dirinya tidak terikat dengan partai politik manapun.
“Kalau DPR itu mewakili partai, kalau ketua fraksi bilang walk out ya walk out, disuruh diam ya diam. Saya ingin mewakili semua orang Bali, yang Hindu, Islam, Kristen, Hindu, Budha dan lainnya,” ungkap Pastika.
Yang menarik, Pastika menyebut semestinya jatah empat kursi DPD perwakilan Bali minimal satu anggota DPD yang lolos bisa mendapat 400 ribu suara saat pemilu.
Ini karena jumlah pemilih di Bali berjumlah 2,9 juta orang. Dengan mendapat minimal 400 ribu suara maka bisa legitimit mendapat dukungan luas dari rakyat.
Pastika mengungkakpan hal itu karena pada pemilu sebelumnya, jumlah suara anggota DPD yang lolos tidak sampai 200 ribu suara.
Paling tinggi perolehan suara DPD hanya berkisar 180 ribuan suara. “Anggap yang golput 500 ribu orang, kan 2,4 juta orang masih memilih.
Sekarang kalau dapat suara cuma 150 ribu terus jadi (DPD), dia mewakili siapa? Mari jernih berpikir, harus berani berpikir karena realitanya seperti itu,”sindirnya.