32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 16:03 PM WIB

Ditarget 70 Persen Partisipasi Pemilih di Pilgub, KPU Jembrana Pesimis

NEGARA – Meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan gubernur (pilgub) bulan Juni mendatang, menjadi pekerjaan berat bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jembrana.

Karena, melihat hasil pemilihan kepala daerah tahun 2015 lalu, partisipasi pemilih hanya 62,38 persen. Padahal target partisipasi pemilih dipatok sebesar 70 persen dari jumlah total pemilih.

Menurut Ketua KPU Jembrana I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya, target 70 persen partisipasi pemilih pada pilgub 2018 sulit tercapai.

“Tapi kami tetap berusaha, agar partisipasi pemilih maksimal. Minimal sesuai dengan target yang ditentukan,” ujarnya.

Agus menjelaskan, hasil riset yang dilakukan pasca pemilihan bupati lalu, dari sepuluh alasan pemilih tidak memilih alasan tertinggi karena bekerja di luar Jembrana.

Angkanya mencapai 47,7 persen dari sampling 583 responden. Artinya, warga Jembrana yang bekerja di luar Jembrana tidak pulang saat pemilihan, sehingga hak konstitusinya tidak digunakan.

Sisanya, karena sakit, tidak mendapat surat pemberitahuan sekolah atau kuliah di luar daerah, bekerja, malas memilih karena tidak punya pilihan, pindah tempat tinggal dan gangguan mental.

Ini artinya, potensi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput masih tinggi. Sebagai catatan, daftar pemilih hasil sinkronisasi di Jembrana sebanyak 235.717 pemilih.

Naik sekitar 10 ribu pemilih dibanding pemilihan sebelumnya. Dari jumlah daftar pemilih tersebut, KPU harus mencapai target pemilih yang telah ditentukan.

NEGARA – Meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan gubernur (pilgub) bulan Juni mendatang, menjadi pekerjaan berat bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jembrana.

Karena, melihat hasil pemilihan kepala daerah tahun 2015 lalu, partisipasi pemilih hanya 62,38 persen. Padahal target partisipasi pemilih dipatok sebesar 70 persen dari jumlah total pemilih.

Menurut Ketua KPU Jembrana I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya, target 70 persen partisipasi pemilih pada pilgub 2018 sulit tercapai.

“Tapi kami tetap berusaha, agar partisipasi pemilih maksimal. Minimal sesuai dengan target yang ditentukan,” ujarnya.

Agus menjelaskan, hasil riset yang dilakukan pasca pemilihan bupati lalu, dari sepuluh alasan pemilih tidak memilih alasan tertinggi karena bekerja di luar Jembrana.

Angkanya mencapai 47,7 persen dari sampling 583 responden. Artinya, warga Jembrana yang bekerja di luar Jembrana tidak pulang saat pemilihan, sehingga hak konstitusinya tidak digunakan.

Sisanya, karena sakit, tidak mendapat surat pemberitahuan sekolah atau kuliah di luar daerah, bekerja, malas memilih karena tidak punya pilihan, pindah tempat tinggal dan gangguan mental.

Ini artinya, potensi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput masih tinggi. Sebagai catatan, daftar pemilih hasil sinkronisasi di Jembrana sebanyak 235.717 pemilih.

Naik sekitar 10 ribu pemilih dibanding pemilihan sebelumnya. Dari jumlah daftar pemilih tersebut, KPU harus mencapai target pemilih yang telah ditentukan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/