25.8 C
Jakarta
26 April 2024, 9:44 AM WIB

FKIP Unmas Kembangkan Modul Digital Berbasis Gender

DENPASAR, Radar Bali- Workshop pengembangan modul digital berbasis gender sebagai suplemen pembelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA digelar tim peneliti dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, FKIP Unmas Denpasar ini berlangsung di SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar.

Dalam rangka pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang penelitian, workshop digelar untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mampu menerapkan literasi digital dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Kegiatan yang dilakukan mengambil tema Pengembangan Modul Digital Berbasis Gender sebagai Suplemen Pembelajaran Bahasa Indonesia Tingkat SMA di Kota Denpasar.

Ketua tim peneliti, IGA Putu Tuti Indrawati mengatakan workshop dan penelitian ini digelar dengan tujuan agar memudahkan guru dan siswa melakukan pembelajaran mandiri menggunakan modul digital Bahasa Indonesia.

Berdasarkan kriteria kepraktisan yang ditinjau dari respons siswa, modul digital ini dapat meningkatkan kemampuan literasi serta motivasi belajar kepada siswa, khususnya pemahaman peran gender. Lebih lanjut, dipaparkan mengembangkan modul digital berbasis gender untuk melatih literasi siswa dikategorikan praktis untuk diterapkan. Pembelajaran harus mampu memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa dalam membangun pengetahuan dan pengalaman mulai dari basic skills sampai tingkat tinggi agar kreativitas dan kemampuan literasi siswa dapat berkembang.

Guru SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar, I Gusti Ayu Priawati mengatakan bahwa modul digital berbasis gender ini efektif digunakan sebagai suplemen pembelajaran di SMA mengingat sekarang di SMA sudah mulai menggunakan kurikulum merdeka terutama kelas X sehingga siswa benar-benar diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasinya serta meningkatkan kemampuan analisa terhadap materi pelajaran.  Materi yang disajikan dalam modul digital berbasis gender ini juga bermanfaat bagi penanaman Pendidikan nilai pada diri siswa terutama berkaitan dengan nilai sosial dan nilai edukatif.

Materi disampaikan oleh Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unmas Denpasar, Ni Wayan Eminda Sari yang memaparkan tentang petunjuk penggunaan modul digital Bahasa Indonesia berbasis gender, pengenalan muatan materi responsif gender dalam menganalisis teks anekdot, serta tampilan materi secara unik dan mengandung makna yang bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa tentang kesetaraan gender yang ada di masyarakat. (ken/mar)

DENPASAR, Radar Bali- Workshop pengembangan modul digital berbasis gender sebagai suplemen pembelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA digelar tim peneliti dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, FKIP Unmas Denpasar ini berlangsung di SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar.

Dalam rangka pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang penelitian, workshop digelar untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mampu menerapkan literasi digital dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Kegiatan yang dilakukan mengambil tema Pengembangan Modul Digital Berbasis Gender sebagai Suplemen Pembelajaran Bahasa Indonesia Tingkat SMA di Kota Denpasar.

Ketua tim peneliti, IGA Putu Tuti Indrawati mengatakan workshop dan penelitian ini digelar dengan tujuan agar memudahkan guru dan siswa melakukan pembelajaran mandiri menggunakan modul digital Bahasa Indonesia.

Berdasarkan kriteria kepraktisan yang ditinjau dari respons siswa, modul digital ini dapat meningkatkan kemampuan literasi serta motivasi belajar kepada siswa, khususnya pemahaman peran gender. Lebih lanjut, dipaparkan mengembangkan modul digital berbasis gender untuk melatih literasi siswa dikategorikan praktis untuk diterapkan. Pembelajaran harus mampu memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa dalam membangun pengetahuan dan pengalaman mulai dari basic skills sampai tingkat tinggi agar kreativitas dan kemampuan literasi siswa dapat berkembang.

Guru SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar, I Gusti Ayu Priawati mengatakan bahwa modul digital berbasis gender ini efektif digunakan sebagai suplemen pembelajaran di SMA mengingat sekarang di SMA sudah mulai menggunakan kurikulum merdeka terutama kelas X sehingga siswa benar-benar diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasinya serta meningkatkan kemampuan analisa terhadap materi pelajaran.  Materi yang disajikan dalam modul digital berbasis gender ini juga bermanfaat bagi penanaman Pendidikan nilai pada diri siswa terutama berkaitan dengan nilai sosial dan nilai edukatif.

Materi disampaikan oleh Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unmas Denpasar, Ni Wayan Eminda Sari yang memaparkan tentang petunjuk penggunaan modul digital Bahasa Indonesia berbasis gender, pengenalan muatan materi responsif gender dalam menganalisis teks anekdot, serta tampilan materi secara unik dan mengandung makna yang bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa tentang kesetaraan gender yang ada di masyarakat. (ken/mar)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/