NEGARA – Pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih disiapkan dua skenario proses pelantikan. Yakni, melalui jarak jauh dari kabupaten masing-masing dan pelantikan langsung di Denpasar.
Karena khusus untuk Bali, hanya ada enam kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pelantikan, sehingga masih bisa dilakukan pelantikan secara langsung oleh Gubernur Bali.
Pelaksana harian Bupati Jembrana I Nengah Ledang mengatakan, pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih masih belum ada kepastian proses, tempat maupun waktu pelantikan.
Namun pihaknya sudah siap untuk pelaksanaan, terutama mengenai persiapan dan kebutuhan pelantikan. “Kami sudah siap semua, hanya tinggal menunggu kepastian waktu dan tempatnya,” ujar Ledang.
Menurutnya, sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri, pelantikan digelar Minggu ke IV bulan Februari, sehingga agar persiapan maksimal, ancang-ancang pelantikan 26 Februari.
Pelantikan digelar juga digelar secara jauh, bupati dan wakil bupati berada di daerah masing-masing sedangkan gubernur Bali melantik secara daring.
Pelantikan secara jarak jauh maupun pelantikan secara langsung, tetap dengan protokol kesehatan sangat ketat.
Karena di Bali hanya ada enam kabupaten dan kota yang melaksanakan pelantikan, maka kemungkinan dilantik secara langsung. “Jika ada skenario pelantikan secara langsung, kami juga siap,” tegasnya.
Ledang menambahkan, kepastian mengenai proses, waktu dan tempat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana terpilih setelah rapat persiapan pelantikan Senin hari ini (22/2).
Pihaknya akan menggelar rapat bersama dinas terkait, TNI dan Polri untuk menyiapkan seluruh kebutuhan pelantikan secara daring. “Hari Senin ini rapat finalnya,” terangnya.
Meskipun sudah membuat ancang-ancang pelantikan 26 Februari, menurut Ledang, tanggal pelantikan masih belum bisa dipastikan karena surat resmi untuk pelantikan belum ada.
Sedangkan tempat, jika dilaksanakan secara jarak jauh akan digelar di auditorium. Jika dilantik di provinsi maka jumlah sesuai dengan ketentuan undangan yang hadir.
Seperti diketahui, pelantikan I Nengah Tamba dan I Gede Ngurah Patriana Krisna sebagai bupati dan wakil bupati terpilih ditunda.
Awalnya 17 Februari, ditunda akhir bulan Februari. Tempat pelantikan juga harus dilakukan secara jarak jauh antara yang dilantik dan gubernur yang melantik.
Pelantikan yang digelar secara jarak jauh juga harus menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya, undangan yang hadir pelantikan di daerah
hanya maksimal 25 orang, terdiri dari keluarga inti bupati dan wakil bupati yang dilantik, kelengkapan pelantikan dan Forkopimda.
Selain harus menerapkan protokol kesehatan, undangan yang hadir harus menjalani rapid test antigen sebelum masuk lokasi acara pelantikan.