DENPASAR – Meningkatkan kasus positif virus corona disease atau COVID-19 di Bali, ternyata membuat anggota DPRD Bali was was.
Mereka pun meminta agar para anggota Dewan yang terhormat ini untuk dilakukan rapid test yang digelar pada Selasa (31/3) hari ini.
“Ini atas permintaan pak ketua. Sampai siang ini baru 39 anggota dewan yang datang dan sudah di tes,” ujar Gede Suralaga, Sekretaris DPRD (Sekwan) Provinsi Bali saat dikonfirmasi.
Tak semua Anggota Dewan yang dilakukan rapid tes hari ini, sebab sisanya sudah ada anggota dewan yang melakukan rapid test secara mandiri.
Ketika disinggung mengapa Anggota DPRD Bali yang lebih dulu mengambil “jatah”rapid test, Suralaga menyatakan Anggota Dewan juga berada di garis depan dalam penanganan Corona.
“Anggota dewan juga sebagai garda terdepan. Mereka nantinya akan turun ke lapangan melakukan pengawasan terhadap Satgas juga ke masyarakat konstituennya,”jawabnya.
Di sisi lain, Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Bali, Dewa Made Indra justru menyatakan hal yang terbalik dari kelakuan dewan.
Kata Dewa Indra, Pemprov Bali juga terus melakukan penguatan pada ketersediaan logistik, dimana hari ini sebanyak 8.000 pcs alat rapid test kembali didatangkan dan 1.000 pcs tambahan APD.
“Alat rapid test akan difokuskan terlebih dahulu bagi kelompok-kelompok yang beresiko terpapar virus covid19, seperti para medis yang menangani PDP,
petugas yang melakukan screaning dilapangan, tim survailance serta kelompok berisiko lainnya,” ujar Dewa Made Indra, kemarin (30/3) .
Untuk memperkuat ketersediaan logistik, Pemprov Bali dan satgas mendatangkan lagi rapid test sebanyak 8.000 pcs untuk digunakan pada kelompok-kelompok
yang beresiko pada para medis yang menangani PDP (Pasien Dalam Pengawasan), yang melakukan screening di bandara.
“Dan tim survailance. APD untuk tenaga medis dan para medis hari ini kami dapat tambahan 1.000 pcs,”tutupnya.