26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:50 AM WIB

Navicula Memang Keren, Minta Jaga Bali dari Bahaya Sampah Plastik

DENPASAR – Band dengan aliran grunge asal Bali, Navicula, tampil spesial di hari kedua Soundrenaline 2019 di GWK, Bali, Minggu (8/9).

Tampil mulai pukul 18.45 di Celebration Stage, band yang digawangi oleh Gede Robi (vokal/gitar), Dadang Pranoto (lead gitar), Falel Atmoko (drum)

dan Krishnanda Adipurba (bass) sukses menghipnotis penonton yang khusus menyaksikan aksi panggung mereka. Mereka membawakan tujuh buah lagu. 

Sebagaimana Navicula yang tidak hanya sekadar sebagai sebuah band, mereka selalu menyelipkan pesan peduli lingkungan dari atas panggung.

Pesan peduli lingkungan dimulai saat Robi pertama naik ke panggung. Dia minum dari tumbler (botol air isi ulang) yang dibawanya ke atas panggung.

Pesan lain juga terlihat di bass drum yang digebuk sang drummer Falel Atmoko, di mana terpampang jelas tulisan “Bali Bukan Pulau Plastik”.

Bali Bukan Pulau Plastik adalah film tentang kampanye peduli lingkungan, khususnya Bali yang diprakarasi oleh Kopernik, Akar Rumput, Visinema Pictures dan didukung oleh Navicula.

Kampanye peduli lingkungan pun digaungkan oleh Navicula dari atas panggung melalui lagu Bali Berani Berhenti.

“Kita jaga Bali dari bahaya sampah plastik. Kita mulai dari Bali,” teriak Robi (vokal) dari atas panggung yang disambut antusias ribuan penonton. 

Tidak hanya lewat makna dari lagu Bali Berani Berhenti, sebelum memulai lagu tersebut, keempat personel Navicula juga masing-masing membentang spanduk bertuliskan “Bali Bukan Pulau Plastik”.

Navicula sendiri memang dikenal sebagai sebuah band dengan lirik-lirik lagu bertemakan pesan peduli lingkungan dalam setiap lirik lagunya.

Hal ini jugalah yang membuat mereka dijuluki band bergenre The Green Grunge Gentlemen. Julukan ini juga diperkuat dengan aktifnya Robi sebagai salah satu aktivis

muda asal Bali yang selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan bertema kampanye peduli lingkungan, baik itu di Bali, Indonesia, hingga dunia Internasional.

Untuk mengkampanyekan cinta tanah air, Navicula menyampaikannya lewat lagu Busur Hujan. “Indonesia kaya. Dengan warna warni yang beragam. Suku budaya dan agama.

Ini adalah kartu AS-nya Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika,” teriak Robi sebelum akhirnya lagu Busur Hujan digeber dari atas panggung.

Membawakan kurang lebih tujuh buah lagu, penampilan Navucula ditutup dengan lagu Aku Bukan Mesin.

DENPASAR – Band dengan aliran grunge asal Bali, Navicula, tampil spesial di hari kedua Soundrenaline 2019 di GWK, Bali, Minggu (8/9).

Tampil mulai pukul 18.45 di Celebration Stage, band yang digawangi oleh Gede Robi (vokal/gitar), Dadang Pranoto (lead gitar), Falel Atmoko (drum)

dan Krishnanda Adipurba (bass) sukses menghipnotis penonton yang khusus menyaksikan aksi panggung mereka. Mereka membawakan tujuh buah lagu. 

Sebagaimana Navicula yang tidak hanya sekadar sebagai sebuah band, mereka selalu menyelipkan pesan peduli lingkungan dari atas panggung.

Pesan peduli lingkungan dimulai saat Robi pertama naik ke panggung. Dia minum dari tumbler (botol air isi ulang) yang dibawanya ke atas panggung.

Pesan lain juga terlihat di bass drum yang digebuk sang drummer Falel Atmoko, di mana terpampang jelas tulisan “Bali Bukan Pulau Plastik”.

Bali Bukan Pulau Plastik adalah film tentang kampanye peduli lingkungan, khususnya Bali yang diprakarasi oleh Kopernik, Akar Rumput, Visinema Pictures dan didukung oleh Navicula.

Kampanye peduli lingkungan pun digaungkan oleh Navicula dari atas panggung melalui lagu Bali Berani Berhenti.

“Kita jaga Bali dari bahaya sampah plastik. Kita mulai dari Bali,” teriak Robi (vokal) dari atas panggung yang disambut antusias ribuan penonton. 

Tidak hanya lewat makna dari lagu Bali Berani Berhenti, sebelum memulai lagu tersebut, keempat personel Navicula juga masing-masing membentang spanduk bertuliskan “Bali Bukan Pulau Plastik”.

Navicula sendiri memang dikenal sebagai sebuah band dengan lirik-lirik lagu bertemakan pesan peduli lingkungan dalam setiap lirik lagunya.

Hal ini jugalah yang membuat mereka dijuluki band bergenre The Green Grunge Gentlemen. Julukan ini juga diperkuat dengan aktifnya Robi sebagai salah satu aktivis

muda asal Bali yang selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan bertema kampanye peduli lingkungan, baik itu di Bali, Indonesia, hingga dunia Internasional.

Untuk mengkampanyekan cinta tanah air, Navicula menyampaikannya lewat lagu Busur Hujan. “Indonesia kaya. Dengan warna warni yang beragam. Suku budaya dan agama.

Ini adalah kartu AS-nya Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika,” teriak Robi sebelum akhirnya lagu Busur Hujan digeber dari atas panggung.

Membawakan kurang lebih tujuh buah lagu, penampilan Navucula ditutup dengan lagu Aku Bukan Mesin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/