26.9 C
Jakarta
26 April 2024, 21:30 PM WIB

Terdampak Covid-19, Jatah Hibah KONI Tabanan Nol Rupiah

DENPASAR – KONI di sembilan kabupaten/kota di Bali terkena dampak dari pandemi Covid-19. Dana hibah yang diberikan pemkab/pemkot setiap tahunnya dirasionalisasi.

Bukan hanya KONI daerah saja, tetapi juga KONI Bali yang dana hibahnya ikut dirasionalisasi. Disaat KONI daerah lainnya masih mendapatkan dana hibah meskipun dalam jumlah yang sedikit, KONI Tabanan punya nasib yang lebih miris lagi.

Ternyata tahun ini, mereka tidak mendapatkan dana hibah sama sekali alias Rp 0. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua KONI Tabanan Dewa Gde Ary Wirawan.

“Kami awalnya mengajukan kurang lebih Rp 9 miliar. Setelah itu disetujui oleh Pemkab Tabanan sebesar Rp 8,5 miliar.

Kami akhirnya melakukan rasionalisasi sendiri menjadi Rp 1,5 miliar dan ternyata Pemkab Tabanan tidak memberikan dana hibah,” terangnya.

“Sudah ada surat dari Sekda mengenai hal ini sampai batas waktu yang tidak bias ditentukan,” tambahnya.

Dengan tidak diberikannya dana hibah dari Pemkab Tabanan, akhirnya pengurus KONI Tabanan memutar otak untuk bisa membiayai operasional.

Ary Wirawan mengatakan jika KONI Tabanan sudah mencarikan dana talangan untuk satu tahun kedepan hanya untuk membayar beban operasional.

“Kami pinjam dari pihak ketiga dan sudah kami lakukan sampai terhitung bulan Mei ini. Untuk pengembaliannya masih dipikirkan.

Apakah masuk dalam piutang yang artinya harus dibayarkan tahun depan atau bagaimana. Untuk dana talangan ini, kami sudah laporkan ke Pemkab Tabanan,” ucapnya.

Beban operasional yang paling besar adalah untuk menggaji beberapa karyawan KONI Tabanan. Jika ditotal selama satu tahun, gaji karyawan mencapai Rp 300 juta lebih.

“Ini hanya karyawan saja. Pengurus tidak digaji. Kami juga tidak bisa memberikan penuh, tapi hanya setengah. Untuk atlet masih tetap latihan kok dan kami tetap ngantor tiap hari,” terangnya.

Ary Wirawan tidak mempermasalahkan hal tersebut karena dia tahu situasi dan kondisi saat ini. Apalagi Pemkab Tabanan juga masih memprioritaskan untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Selain mencari dana talangan, KONI Tabanan juga berencana untuk menyewakan GOR dan Stadion Debes untuk umum.

Selain itu lapangan parkir di KONI Tabanan juga akan dicoba untuk disewakan seperti saat pelaksanaan Porprov Bali tahun lalu.

Maklum, dengan tidak adanya dana hibah, sulit untuk melakukan pemeliharaan di dua GOR dan lapangan.

“Kedepannya kami akan membuka tempat gym untuk umum. Alat-alatnya akan kami lengkapi dulu. Sebisa mungkin upaya kami juga untuk pemeliharaan,” tuturnya. 

DENPASAR – KONI di sembilan kabupaten/kota di Bali terkena dampak dari pandemi Covid-19. Dana hibah yang diberikan pemkab/pemkot setiap tahunnya dirasionalisasi.

Bukan hanya KONI daerah saja, tetapi juga KONI Bali yang dana hibahnya ikut dirasionalisasi. Disaat KONI daerah lainnya masih mendapatkan dana hibah meskipun dalam jumlah yang sedikit, KONI Tabanan punya nasib yang lebih miris lagi.

Ternyata tahun ini, mereka tidak mendapatkan dana hibah sama sekali alias Rp 0. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua KONI Tabanan Dewa Gde Ary Wirawan.

“Kami awalnya mengajukan kurang lebih Rp 9 miliar. Setelah itu disetujui oleh Pemkab Tabanan sebesar Rp 8,5 miliar.

Kami akhirnya melakukan rasionalisasi sendiri menjadi Rp 1,5 miliar dan ternyata Pemkab Tabanan tidak memberikan dana hibah,” terangnya.

“Sudah ada surat dari Sekda mengenai hal ini sampai batas waktu yang tidak bias ditentukan,” tambahnya.

Dengan tidak diberikannya dana hibah dari Pemkab Tabanan, akhirnya pengurus KONI Tabanan memutar otak untuk bisa membiayai operasional.

Ary Wirawan mengatakan jika KONI Tabanan sudah mencarikan dana talangan untuk satu tahun kedepan hanya untuk membayar beban operasional.

“Kami pinjam dari pihak ketiga dan sudah kami lakukan sampai terhitung bulan Mei ini. Untuk pengembaliannya masih dipikirkan.

Apakah masuk dalam piutang yang artinya harus dibayarkan tahun depan atau bagaimana. Untuk dana talangan ini, kami sudah laporkan ke Pemkab Tabanan,” ucapnya.

Beban operasional yang paling besar adalah untuk menggaji beberapa karyawan KONI Tabanan. Jika ditotal selama satu tahun, gaji karyawan mencapai Rp 300 juta lebih.

“Ini hanya karyawan saja. Pengurus tidak digaji. Kami juga tidak bisa memberikan penuh, tapi hanya setengah. Untuk atlet masih tetap latihan kok dan kami tetap ngantor tiap hari,” terangnya.

Ary Wirawan tidak mempermasalahkan hal tersebut karena dia tahu situasi dan kondisi saat ini. Apalagi Pemkab Tabanan juga masih memprioritaskan untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Selain mencari dana talangan, KONI Tabanan juga berencana untuk menyewakan GOR dan Stadion Debes untuk umum.

Selain itu lapangan parkir di KONI Tabanan juga akan dicoba untuk disewakan seperti saat pelaksanaan Porprov Bali tahun lalu.

Maklum, dengan tidak adanya dana hibah, sulit untuk melakukan pemeliharaan di dua GOR dan lapangan.

“Kedepannya kami akan membuka tempat gym untuk umum. Alat-alatnya akan kami lengkapi dulu. Sebisa mungkin upaya kami juga untuk pemeliharaan,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/