27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:41 AM WIB

Wasit Novari Gagap, Serdadu Tridatu Seharusnya Menang Besar

MAGELANG – Bali United tampaknya belum bisa menjaga tren positif mereka saat pekan pertama ketika berhasil mengalahkan PSMS Medan di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Saat melawan tuan rumah PSIS Semarang di Stadion Moch Soebroto, Magelang Minggu kemarin (1/4), Fadil Sausu dkk dipaksa bermain imbang dengan skor 0-0.

Apa yang diprediksi Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro pun menjadi kenyataan. PSIS yang sempat kalah dengan skor 2-0 melawan tuan rumah PSM Makassar, justru tampil menekan dan ngotot sejak menit awal.

Pertarungan sengit terjadi hingga wasit Novari Ikhsan Abulaha asal DKI Jakarta meniup peluit panjang, skor kacamata tidak berubah sama sekali.

Berdasar data statistik, kedua tim tidak memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Laskar Mahesa Jenar – julukan PSIS Semarang mampu

melesakkan 11 kali tembakan dengan lima tembakan akurat berbanding 14 untuk Bali United dengan enam tembakan yang akurat.

Jika saja di pertandingan kemarin sang wasit tidak menganulir gol dari Ilija Spasojevic dan Nick Van Der Velden, mungkin saja Serdadu Tridatu yang memenangkan pertandingan.

Memang dalam pertandingan kemarin beberapa kali Novari membuat keputusan-keputusan yang sedikit kontroversial.

Lihat saja dari data statistik. Total 31 pelanggaran yang dibuat kedua tim. 19 untuk PPSIS Semarang dan 12 pelanggaran untuk Bali United.

Yang mengejutkan adalah sembilan kali Demerson Bruno Costa dkk mengoleksi sembilan offside. Bandingkan dengan kubu tuan rumah yang hanya dua ali terkena jebakan offside.

Tak tanggung-tanggung, suporter PSIS sempat menyoraki Novari dengan umpatan kasar karena kesal dengan keputusan wasit.

Beberapa pemain Bali United dan PSIS juga beberapa kali sempat melayangkan protes. Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro usai pertandingan kemarin sangat menyayangkan banyaknya peluang yang tidak bisa terkonversi menjadi gol.

“Pertandingan tadi (kemarin) cukup menarik. Kami terus menyerang tapi peluang yang banyak belum berbuah gol,” bebernya.

Mantan aristek Sriwijaya FC ini menilai, skuadnya sudah sangat bekerja keras meraih satu poin berharga.

Termasuk juga dia berterimakasih dengan dukungan suporter Bali United yang sudah jauh-jauh datang mendukung ke Magelang.

“Saya apresiasi kinerja pemain dan suporter menjadi kekuatan tersendiri bagi kami untuk meraih hasil ini,” tutur Coach Widodo. 

MAGELANG – Bali United tampaknya belum bisa menjaga tren positif mereka saat pekan pertama ketika berhasil mengalahkan PSMS Medan di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Saat melawan tuan rumah PSIS Semarang di Stadion Moch Soebroto, Magelang Minggu kemarin (1/4), Fadil Sausu dkk dipaksa bermain imbang dengan skor 0-0.

Apa yang diprediksi Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro pun menjadi kenyataan. PSIS yang sempat kalah dengan skor 2-0 melawan tuan rumah PSM Makassar, justru tampil menekan dan ngotot sejak menit awal.

Pertarungan sengit terjadi hingga wasit Novari Ikhsan Abulaha asal DKI Jakarta meniup peluit panjang, skor kacamata tidak berubah sama sekali.

Berdasar data statistik, kedua tim tidak memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Laskar Mahesa Jenar – julukan PSIS Semarang mampu

melesakkan 11 kali tembakan dengan lima tembakan akurat berbanding 14 untuk Bali United dengan enam tembakan yang akurat.

Jika saja di pertandingan kemarin sang wasit tidak menganulir gol dari Ilija Spasojevic dan Nick Van Der Velden, mungkin saja Serdadu Tridatu yang memenangkan pertandingan.

Memang dalam pertandingan kemarin beberapa kali Novari membuat keputusan-keputusan yang sedikit kontroversial.

Lihat saja dari data statistik. Total 31 pelanggaran yang dibuat kedua tim. 19 untuk PPSIS Semarang dan 12 pelanggaran untuk Bali United.

Yang mengejutkan adalah sembilan kali Demerson Bruno Costa dkk mengoleksi sembilan offside. Bandingkan dengan kubu tuan rumah yang hanya dua ali terkena jebakan offside.

Tak tanggung-tanggung, suporter PSIS sempat menyoraki Novari dengan umpatan kasar karena kesal dengan keputusan wasit.

Beberapa pemain Bali United dan PSIS juga beberapa kali sempat melayangkan protes. Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro usai pertandingan kemarin sangat menyayangkan banyaknya peluang yang tidak bisa terkonversi menjadi gol.

“Pertandingan tadi (kemarin) cukup menarik. Kami terus menyerang tapi peluang yang banyak belum berbuah gol,” bebernya.

Mantan aristek Sriwijaya FC ini menilai, skuadnya sudah sangat bekerja keras meraih satu poin berharga.

Termasuk juga dia berterimakasih dengan dukungan suporter Bali United yang sudah jauh-jauh datang mendukung ke Magelang.

“Saya apresiasi kinerja pemain dan suporter menjadi kekuatan tersendiri bagi kami untuk meraih hasil ini,” tutur Coach Widodo. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/