25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:50 AM WIB

Coach Widodo Protes, Mestinya Bali United Juara Paro Musim

RadarBali.com – Bali United memastikan keluar sebagai runner up paro musim Liga 1 setelah berhasil menumbangkan tuan rumah Persegres Gresik United di pekan ke-17 Senin malam lalu (31/7).

Poin Serdadu Tridatu dengan pemuncak klasemen sementara sama; 32 poin. Namun, Bali United kalah head to head dengan Laskar Sape Kerap – julukan Madura United.

Saat pekan pertama Liga 1, Madura United berhasil menumbangkan Bali United yang saat itu bertandang ke markasnya Stadion Gelora ratu Pamelingan, Pamekasan, dengan skor 2-0.

Kala itu, Bali United masih diarsiteki pelatih asal Austria, Hans Peter Schaller. Yang jadi pertanyaan, kenapa PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 menerapkan aturan head to head, bukan memakai aturan produktivitas gol lebih dulu seperti liga-liga lain di dunia?

Ini yang menjadi pertanyaan besar. Jika melihat agresivitas, Bali United unggul atas Madura United. Bali United sudah mengoleksi 32 gol dari 17 pertandingan.

Madura United sendiri baru mengemas 30 gol. Banyak orang yang mempertanyakan kebijakan PT LIB kali ini.

Warganet juga banyak berkomentar di media sosial. Ada yang mengatakan Bali United adalah juara paro musim sesungguhnya. Ada juga yang berpendapat jika head to head harus dilihat saat akhir kompetisi.

Bagaimana dengan tanggapan Bali United? Coach Widodo Cahyono Putro mengaku sependapat dengan warganet.

Menurutnya keputusan head to head kurang adil jika diterapkan saat ini. Sebab, putaran kedua belum dimulai.

“Itu (head to head, Red) saya kira di akhir kompetisi baru bisa diterapkan. Hanya satu pertandingan saja saya rasa tidak adil. Harus home dan away. Tetapi, saya tidak ingin fokus disana. Saya akan fokus untuk terus berjuang hingga akhir,” ujar Coach Widodo.

Terlepas itu, mantan arsitek Persela dan Sriwijaya FC ini tak ingin menyanjung secara berlebihan kerja keras anak asuhnya.

Dia tidak ingin anak asuhnya merasa hebat sendiri atau merasa menjadi pemain bintang dan penting di Serdadu Tridatu. Jika ada pemain yang seperti itu, Coach Widodo melontarkan pernyataan cukup keras.

“Yang merasa bintang, out saja dari Bali United,” tegasnya.  Usai menang, Coach Widodo Cahyono Putro meliburkan skuadnya selama dua hari.

Hanya sebagian skuad Bali United yang pulang ke Bali. Mereka masih berpencar untuk berlibur ke kampung halaman masing-masing.

Latihan kembali akan dilakukan Kamis (3/8) sore besok. Coach Widodo sendiri Selasa kemarin tidak langsung ke Bali. Dia memilih bertolak ke Jakarta untuk mengikuti workshop PSSI Technical Study Group

RadarBali.com – Bali United memastikan keluar sebagai runner up paro musim Liga 1 setelah berhasil menumbangkan tuan rumah Persegres Gresik United di pekan ke-17 Senin malam lalu (31/7).

Poin Serdadu Tridatu dengan pemuncak klasemen sementara sama; 32 poin. Namun, Bali United kalah head to head dengan Laskar Sape Kerap – julukan Madura United.

Saat pekan pertama Liga 1, Madura United berhasil menumbangkan Bali United yang saat itu bertandang ke markasnya Stadion Gelora ratu Pamelingan, Pamekasan, dengan skor 2-0.

Kala itu, Bali United masih diarsiteki pelatih asal Austria, Hans Peter Schaller. Yang jadi pertanyaan, kenapa PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 menerapkan aturan head to head, bukan memakai aturan produktivitas gol lebih dulu seperti liga-liga lain di dunia?

Ini yang menjadi pertanyaan besar. Jika melihat agresivitas, Bali United unggul atas Madura United. Bali United sudah mengoleksi 32 gol dari 17 pertandingan.

Madura United sendiri baru mengemas 30 gol. Banyak orang yang mempertanyakan kebijakan PT LIB kali ini.

Warganet juga banyak berkomentar di media sosial. Ada yang mengatakan Bali United adalah juara paro musim sesungguhnya. Ada juga yang berpendapat jika head to head harus dilihat saat akhir kompetisi.

Bagaimana dengan tanggapan Bali United? Coach Widodo Cahyono Putro mengaku sependapat dengan warganet.

Menurutnya keputusan head to head kurang adil jika diterapkan saat ini. Sebab, putaran kedua belum dimulai.

“Itu (head to head, Red) saya kira di akhir kompetisi baru bisa diterapkan. Hanya satu pertandingan saja saya rasa tidak adil. Harus home dan away. Tetapi, saya tidak ingin fokus disana. Saya akan fokus untuk terus berjuang hingga akhir,” ujar Coach Widodo.

Terlepas itu, mantan arsitek Persela dan Sriwijaya FC ini tak ingin menyanjung secara berlebihan kerja keras anak asuhnya.

Dia tidak ingin anak asuhnya merasa hebat sendiri atau merasa menjadi pemain bintang dan penting di Serdadu Tridatu. Jika ada pemain yang seperti itu, Coach Widodo melontarkan pernyataan cukup keras.

“Yang merasa bintang, out saja dari Bali United,” tegasnya.  Usai menang, Coach Widodo Cahyono Putro meliburkan skuadnya selama dua hari.

Hanya sebagian skuad Bali United yang pulang ke Bali. Mereka masih berpencar untuk berlibur ke kampung halaman masing-masing.

Latihan kembali akan dilakukan Kamis (3/8) sore besok. Coach Widodo sendiri Selasa kemarin tidak langsung ke Bali. Dia memilih bertolak ke Jakarta untuk mengikuti workshop PSSI Technical Study Group

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/