DENPASAR – 41 hari beraktivitas tanpa bola dirasakan semua pemain sepakbola tanah air. Tak terkecuali dengan gelandang mungil milik Bali United, M. Taufik.
Kini waktunya banyak dihabiskan di rumah. Kebetulan, selama pandemic Covid-19, pemain asal Tarakan, Kalimantan Utara ini memilih tidak kemana-mana.
Bersama keluarga kecilnya, Taufik memilih bertahan di Bali. Lebih banyak waktu di rumah, tentu perannya sebagai seorang ayah dua anak lebih banyak lagi.
Bukan hanya seorang ayah, tetapi dia juga berperan ganda sebagai guru selama di rumah. “Saya rutin membantu belajar dan mengerjakan
tugas sekolah anak-anak. Di bulan Ramadan ini, saya juga mengajar mengaji, terutama salat ditertibkan,” terang Taufik.
Selama bulan puasa, Taufiq mengaku sedikit mengubah porsi latihannya. Jumat sore kemarin menjadi porsi latihan pertamanya bersama tiga rekan setimnnya yang lain.
Biasanya, dia memilih untuk tetap berlatih di rumah sembari menunggu waktu berbuka puasa. “Saya biasanya selalu meluangkan waktu latihan satu jam sebelum berbuka.
Tapi malam harinya, saya terkadang menambah porsi latihan untuk jaga kondisi agar tetap fit,” terang gelandang yang sudah memakai nomor punggung delapan sejak di tim senior Persebaya Surabaya tersebut.