DENPASAR – Situasi sulit dialami hampir semua klub kontestan Liga 1 tahun ini. Bukan hanya klub Liga 1, tapi juga klub Liga 2.
Klub penghuni Liga 2 bahkan ada yang bangkrut karena kompetisi yang tidak dilanjutkan akibat pagebluk Covid-19.
Situasi yang sama dialami oleh Bali United. Manajemen Bali United terpaksa memangkas kembali gaji pemain mereka sebesar 75 persen.
Para pemain hanya mendapatkan gaji maksimal 25 persen dari kesepakatan awal selama Liga 1 vakum. Sistem penggajian ini ditetapkan PSSI melalui surat keputusan (SK) bernomor SKEP/69/XI/2020.
Keputusan ini tentu bukan hal mudah bagi para pemain. Apalagi mayoritas pemain Liga 1 menjadi tulang punggung keluarga.
Ketika pemasukan berkurang, mereka harus mengorek tabungan agar kebutuhan keluarganya terpenuhi dengan baik.
Bek Bali United, Leonard Tupamahu memahami situasi sulit klub di tengah penundaan kompetisi Liga 1 2020.
Hal ini yang membuat Leonard tak melayangkan protes keras tentang adanya pemotongan gaji pemain.
Dia dan pemain lainnya menyadari bahwa beban klub cukup berat.
Saat pengeluaran terus berjalan, pemasukan bulanan nyaris tak ada. Bek berusia 37 tahun ini paham bahwa klub sangat terdampak dengan tertundanya kompetisi Liga 1 2020.
“Saya hanya bisa berdoa, semoga klub-klub diberikan kondisi finansial yang bagus agar selalu bisa terus mengelola klub. Saya akui tidak mudah dalam situasi seperti ini,” ucap mantan bek tengah Persija Jakarta tersebut.
Dibalik semua itu, Leo tetap berlatih rutin. Apalagi Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra sudah mengungkapkan bahwa sesi latihan kembali digelar pada Januari mendatang.
Dia mengaku tetap tanggung jawab menjaga kondisinya. Setiap hari dia menjalankan program latihan yang diberikan tim pelatih Bali United.
Sesekali Leonard mengikuti fun game untuk menjaga sentuhan bola. “Saya ikut fun game paling satu atau dua pertandingan dalam sepekan. Soalnya, setiap hari saya ada latihan penguatan,” tutup bek berusia 37 tahun tersebut.