DENPASAR – Jumat lalu (1/5), PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 2020 resmi menutup korespondensi dengan klub-klub peserta Liga 1 musim ini.
Korespondensi ini dimaksudkan untuk mengetahui apa keinginan dari masing-masing klub apakah ingin melanjutkan kompetisi atau tidak.
Hasil korespondensi belum diumumkan PT LIB kepada publik sampai saat ini. Namun, berdasar kabar yang beredar, terdapat empat masukan dari 18 klub.
Ada beberapa klub yang meminta agar Liga 1 2020 dihentikan penuh seperti Bhayangkara FC, Persita, Madura United, Persik Kediri, Persela Lamongan, dan PSIS Semarang.
Beberapa klub lainnya memilih untuk mengikuti arahan dari PSSI seperti Arema FC, Tira Persikabo, Borneo FC, dan Barito Putra. Hanya Persiraja Banda Aceh yang ingin agar kompetisi tetap dilanjutkan kembali.
Sedangkan sisanya memilih untuk mengikuti arahan dari pemerintah. Salah satu klub yang memilih mengikuti arahan dari pemerintah adalah Bali United.
Serdadu Tridatu terkesan “main aman” dengan wacana yang digaungkannya tersebut. Namun, sekali lagi, keinginan klub ini bukanlah keinginan secara keseluruhan.
Apa yang disuarakan klub berasal dari perwakilan klub saja. Mungkin perwakilan dari Bali United adalah sang CEO, Yabes Tanuri.
Dimintai keterangan lebih jauh mengenai hal tersebut, Yabes yang coba dikonfirmasi via telepon dan pesan singkat, masih enggan untuk berkomentar apapun.
Padahal jawaban dari Yabes sangat penting agar tidak terjadi kesimpang siuran isu yang beredar. Terlebih, Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra sudah memiliki agenda untuk menggelar latihan perdana pada awal Juni mendatang.
Jika sudah seperti ini, rasa pesimis lebih besar dari rasa optimis jika Liga 1 2020 kembali digulirkan tahun ini.
Juli rencananya menjadi pertandingan lanjutan musim ini, namun sekarang berubah kembali karena PT LIB dan PSSI mencoba untuk merancang kompetisi bisa digulirkan kembali pada bulan September mendatang.