RadarBali.com – Usai Bali United menggelar official training (OT) di Stadion Andi Mattalatta pukul 08.30 Minggu kemarin (5/11), PSM Makassar menggelar OT di tempat yang sama.
Namun, saat Jawa Pos Radar Bali akan meliput PSM, ada kejadian tidak mengenakkan. Wartawan asal Bali tidak diperbolehkan untuk meliput latihan Pasukan Ramang – julukan PSM Makassar.
Sedikit aneh cara pengusirnnya. Sebab wartawan asal Makassar tidak diikut diusir oleh petugas keamanan setempat.
Terkait masalah itu, Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts akhirnya berbicara. “Ini pertanyaan lucu apakah saya panik atau tidak.
Lihat Barcelona atau Manchester United. Mereka latihan tertutup. Klub-klub di Indonesia saja yang melakukan latihan terbuka,” Coach Rene Alberts.
“Kami terus melakukan latihan di pertengahan minggu. Sesekali harus ada latihan tertutup untuk kami. Kami perlu fokus dan tidak ada gangguan,” imbuhnya.
Coach Robert Rene Alberts, tampaknya, sedikit takut dengan faktor non teknis. Apalagi ketika ditanya apakah akan membalas margin kekalahan yang sama di Bali.
Sontak pertanyaan itu membuat Coach Robert Alberts meninggikan nada bicaranya. Dia mengatakan bahwa ada hal-hal perlu dibenahi di sepakbola Indonesia.
“Saya mau kalian mengerti. Jika kami dapat tiga poin lawan Persija, sekarang kami akan memimpin liga. Namun gol itu tidak disahkan wasit. Saya tidak akan lupa dan tidak akan memaafkannya.
Ini realitas yang terjadi. Ketika semua tahu bahwa gol tersebut sah dan apa yang menimpa kami juga menimpa Persib Bandung,” ucapnya.
Fakor non teknis memang sedikit dikhawatirkan. Bisa saja ada hujan kartu bahkan penalti terjadi di pertandingan hari ini.
Dia berharap pertandingan hari ini bisa berjalan dengan baik dan tidak ada kendala apapun. “Dua tim terbaik di Liga 1 masih berpeluang untuk menjadi juara.
Keinginan saya adalah pertandingan besok (hari ini, red) berjalan dengan fair. Itu yang saya inginkan dan saya tahu PSM sudah bersiap untuk memenangkan pertandingan,” pungkasnya.