DENPASAR – Saat rapat antara Asprov PSSI Bali dengan Dinas PU dan Balai PU Bali dengan Disdikpora Pemkab Gianyar, Badung, dan Denpasar beberapa waktu lalu,
perwawakilan Dinas PU Provinsi Bali mengungkapkan jika ada lima lapangan penunjang sebagai lapangan latihan.
Sebelumnya nama Lapangan Kapten Japa yang muncul, lalu diubah menjadi Lapangan Yoga Perkanthi.
Saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau langsung Stadion Kapten I Wayan kemarin, nama Yoga Perkanthi yang terletak di Jimbaran mendadak hilang dari peredaran.
Hanya Lapangan Gelora Samudera Kuta, Lapangan Gelora Tri Sakti, Stadion Kompyang Sujana, dan Stadion Ngurah Rai saja yang disebutkan kemarin.
“Yoga Perkanthi tidak termasuk. Saya hanya mengikuti keputusan dari Menpora saja,” ucap Basuki.
“Nanti kan ada standar minimal dari FIFA untuk lapangan mulai dari rumput, sudut kemiringan, sampai kecepatan (bola).
Untuk masalah itu, kami juga sudah pengalaman,” tambah Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga.
Untuk pengelola empat lapangan yang sudah ditunjuk oleh Kementerian PUPR juga tidak perlu khawatir.
Semua lapangan dipastikan akan mendapatkan sistem pencahayaan. Namun bukan sebsar 1.200 lux seperti yang sempat diutarakan sebelumnya.
“Kalau untuk lapangan latihan, cukup 800 lux,” ungkapnya. Kapasitas sistem pencahayaan sebesar 800 lux adalah standar dari stadion yang dipakai di Liga 1.
Stadion H. Agus Salim di Padang dan Stadion Andi Mattalatta di Makassar adalah beberapa contoh stadion yang menggunakannya.