DENPASAR – Bali United gagal meraih poin di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, kemarin malam.
Van der Valden takluk dengan skor 3 – 2 untuk kemenangan tuan rumah. Kemenangan itu disambut positif pelatih Sriwijaya FC Subangkit.
Dibalik kemenangan itu, dia sudah tahu titik lemah Serdadu Tridatu. Bagi Subangkit, titik lemah Bali United terletak pada pola serangan yang terbilang monoton.
“Kami sudah melihat rekaman pertandingan Bali United. Banyak bola long pass ke pemain nomor 23 (Nick Van Der Velden). Pasti selalu begitu dan kami coba untuk antisipasi,” terangnya.
Selain itu, pressing ketat dilakukan Zalnando dkk dalam pertandingan kemarin. Terlihat dalam 90 menit pertandingan di mana pressing ketat terus dilakukan.
Ketika bertahan, pemain seperti Beto juga berada di zona pertahanan Sriwijaya FC. “Semua pemain tanggung jawab ketika menang bola atau kalah bola.
Sebenarnya kami banyak peluang. Yang jelas pemain bermain sesuai instruksi dan cara kami bermain sudah dirancang bersama,” ucapnya.
Menang bukan berarti sempurna. Dua gol Serdadu Tridatu dalam rentang waktu 10 menit pada menit ke-73 dan 83 jelas menjadi catatan bagi pelatih
yang belum pernah kalah dari Bali United selama menangani tiga tim berbda yakni Mitra Kukar, PSIS Semarang, dan SFC ini.
“Dua gol itu terjadi di menit-menit krusial. Kami harus konsentrasi meski kami unggul 3-0. Konsentrasi kami sedikit kendor. Kami harus maksimalkan permainan yang ada untuk laga selanjutnya,” tutur Subangkit.