28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:22 AM WIB

Juara Liga 1, Bali United Diminta Perhatikan Monumen Kapten Dipta

GIANYAR – Pemain, pelatih dan kru Bali United berkunjung ke monumen Ciung Wanara di depan Pura Dalem Sukawati, Kamis (5/12) kemarin.

Kru mengaturkan banten di depan monumen dan ada pemain yang sembahyang di pura. Usai berkunjung, mereka foto bersama di depan monumen tempat disemayamkan abu jenazah pejuang kemerdekaan, Kapten I Wayan Dipta, dkk.

Pada kesempatan kunjungan, juga hadir bendesa pakraman Sukawati, Bendesa Adat Sukawati, I Nyoman Suantha.

Selaku perwakilan warga dia berterimakasih atas kedatangan juara Liga 1 2019, Bali United. “Kami mengapresiasi perhatian klub dan manajemen.

Karena tidak lupa dengan sejarah serta jasa pahlawan. Seperti nama stadion yang dipergunakan oleh Bali United namanya Kapten I Wayan Dipta,” ujar Suantha.

Kata Suantha, di jaba pura itu, ada dua pohon besar di kanan-kiri pura. Di sebelah kiri atau di selatan pura, ada monumen Ciung Wanara.

Di monumen itu, tempat dikebumikannya abu jenasah 20 pejuang, termasuk Kapten I Wayan Dipta. Sedangkan, di utara pura, ada monumen tempat Dipta gugur di depan penjajah.

“Mudah-mudahan kedatangan ini, bisa bersama untuk memperhatikan keberadaan monumen dan makam pahlawan yang ada saat ini,” pintanya.

Suantha menambahkan meski pada masa puncak kejayaannya Bali United tidak lupa dengan sejarah.

“Mengingat jasa para pahlawan memang harus kita hormati dan kita kenang. Bangsa yang besar itu bangsa yang mengingat jasa pahlawannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Coach Bali United, Stefano Cugarra Teco, menyatakan kedatangannya ke monumen sebagai ucapan terimakasih.

Karena segala yang diraih saat ini berkat keberadaan pahlawan yang dipergunakan namanya di stadion untuk bertanding dan berlatih selama ini.

“Kedatangan kami sebagai ungkapan terimakakasih dengan melakukan ziarah ke tempat ini,” ujar Teco.

Setelah melakukan ziarah, mereka melakukan foto bersama di monumen pahlawan Kapten I Wayan Dipta.

Sedangkan pemain yang hindu,melanjutkan melakukan persembahyangan di Pura Dalem Gede Sukawati.

Lokasinya pun dekat dengan makam pahlawan tersebut, dengan menghaturkan pejati dan beberapa sarana upacara.

GIANYAR – Pemain, pelatih dan kru Bali United berkunjung ke monumen Ciung Wanara di depan Pura Dalem Sukawati, Kamis (5/12) kemarin.

Kru mengaturkan banten di depan monumen dan ada pemain yang sembahyang di pura. Usai berkunjung, mereka foto bersama di depan monumen tempat disemayamkan abu jenazah pejuang kemerdekaan, Kapten I Wayan Dipta, dkk.

Pada kesempatan kunjungan, juga hadir bendesa pakraman Sukawati, Bendesa Adat Sukawati, I Nyoman Suantha.

Selaku perwakilan warga dia berterimakasih atas kedatangan juara Liga 1 2019, Bali United. “Kami mengapresiasi perhatian klub dan manajemen.

Karena tidak lupa dengan sejarah serta jasa pahlawan. Seperti nama stadion yang dipergunakan oleh Bali United namanya Kapten I Wayan Dipta,” ujar Suantha.

Kata Suantha, di jaba pura itu, ada dua pohon besar di kanan-kiri pura. Di sebelah kiri atau di selatan pura, ada monumen Ciung Wanara.

Di monumen itu, tempat dikebumikannya abu jenasah 20 pejuang, termasuk Kapten I Wayan Dipta. Sedangkan, di utara pura, ada monumen tempat Dipta gugur di depan penjajah.

“Mudah-mudahan kedatangan ini, bisa bersama untuk memperhatikan keberadaan monumen dan makam pahlawan yang ada saat ini,” pintanya.

Suantha menambahkan meski pada masa puncak kejayaannya Bali United tidak lupa dengan sejarah.

“Mengingat jasa para pahlawan memang harus kita hormati dan kita kenang. Bangsa yang besar itu bangsa yang mengingat jasa pahlawannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Coach Bali United, Stefano Cugarra Teco, menyatakan kedatangannya ke monumen sebagai ucapan terimakasih.

Karena segala yang diraih saat ini berkat keberadaan pahlawan yang dipergunakan namanya di stadion untuk bertanding dan berlatih selama ini.

“Kedatangan kami sebagai ungkapan terimakakasih dengan melakukan ziarah ke tempat ini,” ujar Teco.

Setelah melakukan ziarah, mereka melakukan foto bersama di monumen pahlawan Kapten I Wayan Dipta.

Sedangkan pemain yang hindu,melanjutkan melakukan persembahyangan di Pura Dalem Gede Sukawati.

Lokasinya pun dekat dengan makam pahlawan tersebut, dengan menghaturkan pejati dan beberapa sarana upacara.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/