DENPASAR – Serdadu Tridatu tak boleh berleha-leha. Selasa mendatang (13/3), giliran Fadil Sausu dkk bertandang ke Hanoi, Vietnam.
Bekal menang 3-1 di putaran pertama belum cukup jadi modal skuad asuhan Widodo Cahyono Putro untuk merebut tiket minimal runner up Grup G AFC Cup. Banyak hal yang harus dibenahi.
Dalam lima pertandingan terakhir termasuk kemenangan melawan FLC Thanh Hoa, Bali United selalu gagal mencetak gol ke gawang lawan di babak pertama.
Bahkan, dua kali Bali United tidak bisa mencetak gol sama sekali. Yang pertama terjadi saat first leg Piala Presiden melawan Sriwijaya FC.
Kedua, sebenarnya Bali United bisa mencetak gol di babak pertama saat menghadapi Yangon United.
Namun, gol tersebut baru terjadi di menit 45+1 dan kala itu Serdadu Tridatu sudah kebobolan tiga gol.
Ketiga, Bali United baru bisa mencetak gol di menit 90+2 di second leg Piala Presiden melawan Sriwijaya FC.
Keempat, klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu harus kalah dengan skor 3-0 melawan Persija Jakarta di partai final Piala Presiden.
Setelah itu, Bali United ditahan imbang 1-1 oleh tuan rumah Global Cebu FC. Di babak pertama, Curt Dizon berhasil membawa Global Cebu unggul lebih dulu sebelum disamakan Ilija Spasojevic pada menit ke-74.
Yang terakhir, Bali United harus menunggu hingga menit ke-66 saat melawan FLC Thanh Hoa sebelum akhirnya menang 3-1.
“Kami sudah tahu ini. Kami harus berpikir keras untuk memperbaiki performa Bali United,” bebernya.
Melawan FLC Thanh Hoa di pertandingan di My Dinh Stadium Hanoi Selasa depan, Coach Widodo tidak ingin anak asuhnya kebobolan lebih dulu lagi.
Sebab, tekanan besar kepada skuadnya pasca dibobol lebih dulu akan menjadi tekanan lebih besar.
“Saya harus berpikir bagaimana kami tidak kemasukan di menit awal. Yang jelas di kandang, mereka akan bermain lebih menyerang daripada di laga tandang.
Tapi kemungkinan dengan menggebu-gebunya mereka, pasti ada celah misalnya dari segi fullback yang bisa diekploitasi,” tuturnya.