33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:27 PM WIB

Yabes Tanuri: Mitra yang Dihukum, Kenapa Bhayangkara Dapat Tiga Poin

RadarBali.com – CEO Bali United Yabes Tanuri mengaku sangat kecewa dengan keputusan Komdis PSSI memberikan kemenangan walk out (WO) kepada Bhayangkara FC.

Dengan keputusan tersebut, Bhayangkara FC dinyatakan menang 0-3 atas Mitra Kukar di pekan ke-33 Liga 1 lalu.

Menurut Yabes, kesalahan-kesalahan yang sama terus dilakukan oleh Komdis PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Ada sesuatu yang aneh dengan sanksi yang diberikan kepada Mitra Kukar. “Ini adalah hal yang janggal sekali. Di email (Nota Larangan Bermain/NLB, red) kan tidak ada nama Sissoko.

Sedangkan di hari yang sama saat email diterima Mitra Kukar, ada nama Sissoko di NLB yang diterima Bhayangkara,” terangnya.

Karena begitu kecewa, Yabes dengan tegas akan berjuang penuh menuntut keadilan. “Sangat-sangat janggal. Di sistem sudah ada siapa yang bisa bermain atau tidak.

Ini ranahnya sudah bukan kesalahan Mitra Kukar, tapi ada di Komdis dan PT Liga. Mitra Kukar yang terkena hukuman,

tapi kenapa Bhayangkara FC yang dapat tiga poin? Kami harus berjuang bersama dan butuh dukungan suporter,” ungkapnya.

Menurut Yabes, keputusan Komdis PSSI dianggapnya tidak logis dan sama sekali tidak objektif. Jika terus dipaksakan, PT LIB seharusnya mendapatkan sanksi.

“Kenapa tidak ditanyakan saat MCM siapa pemain yang absen?” terangnya. Dia juga mempertanyakan mengapa kasus pemukulan oleh dua pemain Bhayangkara FC U-19

terhadap pemain Bali United U-19 yang mengakibatkan cederanya pemain Bali United tidak dilanjutkan prosesnya.

“Mereka (Komdis dan PT LIB, red) berat sebelah. Mana ada hukumannya itu? Tidak kan. Lebih baik kasih tahu saja dari awal poinnya tim segini dan siapa juaranya. Tidak perlu bertanding saja sekalian,” tutur Yabes dengan tegas.

RadarBali.com – CEO Bali United Yabes Tanuri mengaku sangat kecewa dengan keputusan Komdis PSSI memberikan kemenangan walk out (WO) kepada Bhayangkara FC.

Dengan keputusan tersebut, Bhayangkara FC dinyatakan menang 0-3 atas Mitra Kukar di pekan ke-33 Liga 1 lalu.

Menurut Yabes, kesalahan-kesalahan yang sama terus dilakukan oleh Komdis PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Ada sesuatu yang aneh dengan sanksi yang diberikan kepada Mitra Kukar. “Ini adalah hal yang janggal sekali. Di email (Nota Larangan Bermain/NLB, red) kan tidak ada nama Sissoko.

Sedangkan di hari yang sama saat email diterima Mitra Kukar, ada nama Sissoko di NLB yang diterima Bhayangkara,” terangnya.

Karena begitu kecewa, Yabes dengan tegas akan berjuang penuh menuntut keadilan. “Sangat-sangat janggal. Di sistem sudah ada siapa yang bisa bermain atau tidak.

Ini ranahnya sudah bukan kesalahan Mitra Kukar, tapi ada di Komdis dan PT Liga. Mitra Kukar yang terkena hukuman,

tapi kenapa Bhayangkara FC yang dapat tiga poin? Kami harus berjuang bersama dan butuh dukungan suporter,” ungkapnya.

Menurut Yabes, keputusan Komdis PSSI dianggapnya tidak logis dan sama sekali tidak objektif. Jika terus dipaksakan, PT LIB seharusnya mendapatkan sanksi.

“Kenapa tidak ditanyakan saat MCM siapa pemain yang absen?” terangnya. Dia juga mempertanyakan mengapa kasus pemukulan oleh dua pemain Bhayangkara FC U-19

terhadap pemain Bali United U-19 yang mengakibatkan cederanya pemain Bali United tidak dilanjutkan prosesnya.

“Mereka (Komdis dan PT LIB, red) berat sebelah. Mana ada hukumannya itu? Tidak kan. Lebih baik kasih tahu saja dari awal poinnya tim segini dan siapa juaranya. Tidak perlu bertanding saja sekalian,” tutur Yabes dengan tegas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/