DENPASAR – Apa yang terjadi dengan Bali United, sudah tidak diungkap dengan kata-kata lagi. Lima kali beruntun menelan kekalahan.
12 gol bersarang ke gawang Bali United yang dikawal dua penjaga gawang, Wawan Hendrawan dan M. Dicky Indriyana.
Terakhir, Bali United dipecundangi Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu malam kemarin (8/12) dengan skor 2-0.
Jalannya pertandingan tidak perlu dibahas. Permainan Bali United dari pertandingan ke pertandingan terus menurun.
Kekalahan lima kali beruntun membuat Muhammad Taufiq dan kolega terlempar dari posisi 10 besar.
Dengan hanya meraih 45 poin, Bali United kini berada diperingkat 11 klasemen akhir Liga 1 2018. Hal ini jelas membuat geram Owner Bali United Pieter Tanuri.
Pieter mengatakan seharusnya dengan skuad yang sekarang, Bali United berada diperingkat lima besar. “Harusnya top five. Tetapi ini gagal total Bali United,” terang Pieter.
Di dukung ratusan suporter di Stadion PTIK, Bali United justru kebobolan lebih dulu melalui bek asing Bhayangkara Vladimir Vujovic pada menit kesembilan.
Bagi Vlado, ini adalah kado terindah setelah dia memutuskan pensiun dari duni sepakbola profesional yang dijalaninya selama 19 tahun.
Gol kedua skuad asuhan Simon McMenemy kembali mengandalkan keunggulan pada menit ke-17 melalui gol yang dilesakkan Herman Dzumafo.
Bukannya memperkecil ketertinggalan, Serdadu Tridatu justru harus kehilangan Mahamadou N’diaye pada menit ke-90 akibat menerima kartu merah. Ini adalah kartu merah kedua N’Diaye bersama Bali United.