27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:50 AM WIB

Dibanding Jawa Timur, Diego Assis Akui Lebih Mudah Adaptasi di Bali

DENPASAR – Selain Stefano Lilipaly, masih ada pemain anyar Bali United Diego Assis yang menjadi perbincangan hangat saat ini.

Publik punya ekspektasi tinggi terhadap Assis untuk menggantikan peran Paulo Sergio yang dianggap permainannya nyaris sempurna.

Namun lepas dari hal tersebut, tidak ada salahnya untuk mengulik bagaimana kehidupannya di Bali. Selama berkarier di Indonesia, Assis selalu membela klub asal Jawa Timur.

Di Liga 1 2017, dia bersama Madura United dan di Liga 1 2019, dia merumput untuk Madura United. Kultur kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Timur dengan Bali tentu berbeda.

Misalnya Madura, terkenal dengan pulau yang cukup banyak pondok pesantren. Bahkan Mes Laskar Sappeh Kerap – julukan Madura United terletak di Bangkalan yang terkenal dengan julukan Kota Santri.

Sekarang, dia berada di Pulau Dewata. Pulau yang terkenal pariwisatanya seantero jagad. Tentu adaptasi menurut Assis tidak terlalu sulit.

Meski membela Persela dan Madura United, dia tidak tinggal di kota tersebut, melainkan tinggal di Surabaya, ibukota Jawa Timur.

“Saya sudah berkarier di banyak negara, termasuk Arab Saudi. Seperti yang orang lain tahu, tidak mudah bagi warga asing tinggal disana.

Tapi, saya bisa melewati itu. Saya tidak pernah punya masalah untuk tinggal dimana (negara) mana saja,” beber Assis.

Itu artinya, dia lebih mudah beradaptasi dengan budaya serta kehidupan di Bali. Bagi gelandang berusia 33 tahun tersebut, dia semakin tahu kultur budaya dan kehidupan di Indonesia itu seperti apa.

“Budaya Bali membuat saya mudah beradaptasi. Saya pikir, ada banyak hal di Indonesai yang menyenangkan, termasuk makanan. Mungkin masih perlu sedikit adaptasi lagi,” ucapnya. 

DENPASAR – Selain Stefano Lilipaly, masih ada pemain anyar Bali United Diego Assis yang menjadi perbincangan hangat saat ini.

Publik punya ekspektasi tinggi terhadap Assis untuk menggantikan peran Paulo Sergio yang dianggap permainannya nyaris sempurna.

Namun lepas dari hal tersebut, tidak ada salahnya untuk mengulik bagaimana kehidupannya di Bali. Selama berkarier di Indonesia, Assis selalu membela klub asal Jawa Timur.

Di Liga 1 2017, dia bersama Madura United dan di Liga 1 2019, dia merumput untuk Madura United. Kultur kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Timur dengan Bali tentu berbeda.

Misalnya Madura, terkenal dengan pulau yang cukup banyak pondok pesantren. Bahkan Mes Laskar Sappeh Kerap – julukan Madura United terletak di Bangkalan yang terkenal dengan julukan Kota Santri.

Sekarang, dia berada di Pulau Dewata. Pulau yang terkenal pariwisatanya seantero jagad. Tentu adaptasi menurut Assis tidak terlalu sulit.

Meski membela Persela dan Madura United, dia tidak tinggal di kota tersebut, melainkan tinggal di Surabaya, ibukota Jawa Timur.

“Saya sudah berkarier di banyak negara, termasuk Arab Saudi. Seperti yang orang lain tahu, tidak mudah bagi warga asing tinggal disana.

Tapi, saya bisa melewati itu. Saya tidak pernah punya masalah untuk tinggal dimana (negara) mana saja,” beber Assis.

Itu artinya, dia lebih mudah beradaptasi dengan budaya serta kehidupan di Bali. Bagi gelandang berusia 33 tahun tersebut, dia semakin tahu kultur budaya dan kehidupan di Indonesia itu seperti apa.

“Budaya Bali membuat saya mudah beradaptasi. Saya pikir, ada banyak hal di Indonesai yang menyenangkan, termasuk makanan. Mungkin masih perlu sedikit adaptasi lagi,” ucapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/