DENPASAR – Dua pertandingan awal Bali United bakal dilalui tanpa penonton. Hal ini terjadi setelah Bali United dijatuhi sanksi akibat ulah suporter musim 2018 lalu.
Itu artinya, kontra Persebaya Surabaya dan Bhayangkara FC, Stadion Kapten Dipta dipastikan sepi dari suporter.
Tinggal apakah ada upaya banding untuk memperingan hukuman Bali United. Tunggu saja. Tapi, berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, laga kontra Persebaya kemungkinan besar bisa disaksikan oleh supporter kedua tim.
Pihak keamanan kabarnya juga sudah diminta untuk mengeluarkan izin keramaian kontra Bajul Ijo – julukan Persebaya Surabaya.
Jika hal tersebut benar adanya, tentu sangat bagus untuk Bali United karena bisa didukung pemain ke-12 mereka.
Selain itu, manajemen Bali United masih bisa meraup pendapatan dari penjualan tiket pertandingan. Jika tanpa penonton, kemungkinan besar Bali United akan merugi sekitar Rp 3,5 miliar.
Atau dalam dua pertandingan jika dirata-ratakan Serdadu Tridatu meraup Rp 1,750 miliar per pertandingan.
Maklum, PT LIB musim ini memangkas subsidi yang diberikan kepada 18 tim kontestan. Dua musim terakhir, subsidi yang diberikan PT LIB sebesar Rp 7,5 miliar.
Tetapi musim ini, subsidi dipangkas menjadi Rp 5 miliar saja. Subsidi itupun akan diberikan secara bertahap.
Pertama dana yang akan diberikan sebesar Rp 1 miliar dan Rp 500 juta akan dibayarkan tiap bulan.
Pemangkasan inipun dianggap CEO Bali United Yabes Tanuri berpengaruh terhadap keuangan tim, namun tidak terlalu signifikan.
“Tentu berpengaruh pada proyeksi keuangan kami. Tapi dari nilai income, hanya beberapa persen saja berkurang. Yang jelas sales dan marketing kami harus bisa lebih giat lagi,” tuturnya.