25 C
Jakarta
12 November 2024, 3:09 AM WIB

Terkesan Sembahyang di Pura, Coach Teco Bandingkan Ritual di Thailand

RENDANG – Seperti tahun-tahun sebelumnya, seluruh pemain, pelatih, ofisial, dan manajemen Bali United menggelar persembahyangan bersama di Pura Batur dan Pura Besakih, kemarin (9/6).

Setiap tahun pasti ada yang berbeda. Yang paling berbeda tentu dari pelatih dan pemain yang baru pertama kali berkunjung ke dua pura tersebut.

Tapi, banyak pemain yang absen dalam persembahyangan kemarin. Misalnya saja Brwa Nouri, Stefano Lilypaly, Paulo Sergio, dan William Pacheco.

Selain itu masih ada Wawan Hendrawan yang absen karena sakit. Selain tim senior, pelatih Bali United U-16, U-18, dan U-20 juga hadir dalam persembahyangan kemarin.

Gerak-gerik Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra kemarin cukup mendapatkan perhatian awak media. Coach Teco terlihat sangat bersemangat ketika berkunjung ke Pura Batur dan Pura Besakih.

Dia sering berswafoto dan membuat video sembari menunggu para pemain dan jajaran ofisial Bali United melakukan persembahyangan.

“Saya sudah sering ke Bali, tetapi ini baru pertama kalinya saya kesini. Bagus sekali dan saya belum pernah melihat seperti ini. Benar-benar indah,” terang pelatih asal Brazil tersebut.

Persembahyangan yang dilakukan Serdadu Tridatu kali ini juga membuat dia memutar ingatan kembali ketika masih membesut beberapa klub di Thai League 1 beberapa musim lalu.

Hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh Bali United, di Thailand ada juga ritual khusus untuk skuad yang ditangani.

Yang menarik tentu saja saat dia menukangi Royal Thai Navy. Saat itu, kurang lebih dua kali dalam setahun, Coach Teco dan seluruh pemain serta ofisial saat itu melakukan ritual di kuil yang ada puncak gunung di Distrik Sattahip.

“Tapi, beda dengan ke Batur atau Besakih. Disana kami semua tanpa terkecuali harus berlari ke atas gunung.

Tentu sangat melelahkan apalagi kami sebagai pelatih. Beda dengan disini, tidak ada masalah karena perjalanan menggunakan bus,” ucapnya.

Saat menukangi Chiang Rai United ada juga ritual yang serupa. “Disana namanya white temple. Beda dari kuil-kuil biasanya,” ucapnya.

Dengan persembahyangan kali ini, dia juga berharap ada aura positif yang menghinggapi skuadnya hingga akhir musim Liga 1 2019.

Tetapi dia tidak bisa berkata jika harapan tersebut adalah juara. “Harus berpikir positif. Hanya saja kami harus kerja keras dan konsisten.

Pekan ke-34 Liga 1 masih lama. Baru selesai pada 22 Desember. Kami berharap tim juga semakin kompak dan chemistry bisa berjalan dengan baik,” tuturnya. 

RENDANG – Seperti tahun-tahun sebelumnya, seluruh pemain, pelatih, ofisial, dan manajemen Bali United menggelar persembahyangan bersama di Pura Batur dan Pura Besakih, kemarin (9/6).

Setiap tahun pasti ada yang berbeda. Yang paling berbeda tentu dari pelatih dan pemain yang baru pertama kali berkunjung ke dua pura tersebut.

Tapi, banyak pemain yang absen dalam persembahyangan kemarin. Misalnya saja Brwa Nouri, Stefano Lilypaly, Paulo Sergio, dan William Pacheco.

Selain itu masih ada Wawan Hendrawan yang absen karena sakit. Selain tim senior, pelatih Bali United U-16, U-18, dan U-20 juga hadir dalam persembahyangan kemarin.

Gerak-gerik Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra kemarin cukup mendapatkan perhatian awak media. Coach Teco terlihat sangat bersemangat ketika berkunjung ke Pura Batur dan Pura Besakih.

Dia sering berswafoto dan membuat video sembari menunggu para pemain dan jajaran ofisial Bali United melakukan persembahyangan.

“Saya sudah sering ke Bali, tetapi ini baru pertama kalinya saya kesini. Bagus sekali dan saya belum pernah melihat seperti ini. Benar-benar indah,” terang pelatih asal Brazil tersebut.

Persembahyangan yang dilakukan Serdadu Tridatu kali ini juga membuat dia memutar ingatan kembali ketika masih membesut beberapa klub di Thai League 1 beberapa musim lalu.

Hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh Bali United, di Thailand ada juga ritual khusus untuk skuad yang ditangani.

Yang menarik tentu saja saat dia menukangi Royal Thai Navy. Saat itu, kurang lebih dua kali dalam setahun, Coach Teco dan seluruh pemain serta ofisial saat itu melakukan ritual di kuil yang ada puncak gunung di Distrik Sattahip.

“Tapi, beda dengan ke Batur atau Besakih. Disana kami semua tanpa terkecuali harus berlari ke atas gunung.

Tentu sangat melelahkan apalagi kami sebagai pelatih. Beda dengan disini, tidak ada masalah karena perjalanan menggunakan bus,” ucapnya.

Saat menukangi Chiang Rai United ada juga ritual yang serupa. “Disana namanya white temple. Beda dari kuil-kuil biasanya,” ucapnya.

Dengan persembahyangan kali ini, dia juga berharap ada aura positif yang menghinggapi skuadnya hingga akhir musim Liga 1 2019.

Tetapi dia tidak bisa berkata jika harapan tersebut adalah juara. “Harus berpikir positif. Hanya saja kami harus kerja keras dan konsisten.

Pekan ke-34 Liga 1 masih lama. Baru selesai pada 22 Desember. Kami berharap tim juga semakin kompak dan chemistry bisa berjalan dengan baik,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/