26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:39 AM WIB

Tolak Mundur dari Exco PSSI, Bos Pieter Tak Ingin Bali United Blunder

DENPASAR – Desakan para suporter Bali United yang meminta Big Boss Bali United Pieter Tanuri agar mundur sebagai Anggota Exco PSSI akhirnya sampai juga ke yang bersangkutan.

Suporter menuntut agar Pieter fokus untuk mengurus Bali United saja seperti yang dilakukan Dirut PT Persib Bandung Bermartabat, Glen Sugita yang mundur sebagai Direksi Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Saat itu, Glen diminta mundur oleh Bobotoh setelah sanksi yang dialami Persib Bandung pascatewasnya salah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Bos Pieter sendiri menganggap jika dia mundur dari Exco PSSI, hal tersebut justru menjadi blunder baginya.

Untuk memperbaiki PSSI, Pieter mengatakan, harus membenahinya dari dalam setelah tuduhan pengaturan skor menyeruak kepermukaan.

“Menurut saya, menegakkan kebenaran harus dilakukan dari dalam. Kalau saya keluar, tentu lebih tidak bagus. Untuk memperbaiki lebih baik dari dalam dan bukan dari luar,” ucapnya.

Sebagai Anggota Exco PSSI, Pieter bisa memberi masukan kepada jajaran petinggi PSSI untuk melakukan pembenahan.

Jika dia keluar, praktis ibaratnya dia sebagai partai oposisi dan suaranya untuk menegakkan kebenaran tidak akan didengar PSSI.

“Banyak kekurangan di PSSI. Kalau saya keluar, saya akan menjadi pengkritik dan bisa saja tidak akan didengar masukan saya.

Kalau saya masih didalam tubuh PSSI, saya otomatis menjadi keluarga besar PSSI dan saya bisa memberikan solusi dan masukan sebagai internal organisasi,” beber kakak kandung CEO Bali United Yabes Tanuri ini.

Apa yang didengungkan suporter Bali United pascakekalahan kontra Persija Jakarta menurutnya tidak ada yang salah.

“Tapi saya berpikir bijaksana. Yang jelas untuk memperbaiki PSSI, harusnya lebih berada didalam PSSI itu sendiri,” ucapnya.

Dia juga meminta semua suporter termasuk suporter Bali United harus memiliki tujuan yang jelas untuk menjungkalkan mafia sepakbola Indonesia.

Jangan sampai, apa yang dilakukan suporter justru semakin memperkeruh suasana. “Harapan saya kedepan, tindakan suporter harus memiliki tujuan yang jelas. Hapuskan mafia saya sangat setuju.

Tetapi jangan sampai memperkeruh suasana. Misalnya waktu lawan Persija apa yang harus dilakukan agar mereka tidak menang? Pressure wasit dan Persijanya,” tutur Pieter. 

DENPASAR – Desakan para suporter Bali United yang meminta Big Boss Bali United Pieter Tanuri agar mundur sebagai Anggota Exco PSSI akhirnya sampai juga ke yang bersangkutan.

Suporter menuntut agar Pieter fokus untuk mengurus Bali United saja seperti yang dilakukan Dirut PT Persib Bandung Bermartabat, Glen Sugita yang mundur sebagai Direksi Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Saat itu, Glen diminta mundur oleh Bobotoh setelah sanksi yang dialami Persib Bandung pascatewasnya salah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Bos Pieter sendiri menganggap jika dia mundur dari Exco PSSI, hal tersebut justru menjadi blunder baginya.

Untuk memperbaiki PSSI, Pieter mengatakan, harus membenahinya dari dalam setelah tuduhan pengaturan skor menyeruak kepermukaan.

“Menurut saya, menegakkan kebenaran harus dilakukan dari dalam. Kalau saya keluar, tentu lebih tidak bagus. Untuk memperbaiki lebih baik dari dalam dan bukan dari luar,” ucapnya.

Sebagai Anggota Exco PSSI, Pieter bisa memberi masukan kepada jajaran petinggi PSSI untuk melakukan pembenahan.

Jika dia keluar, praktis ibaratnya dia sebagai partai oposisi dan suaranya untuk menegakkan kebenaran tidak akan didengar PSSI.

“Banyak kekurangan di PSSI. Kalau saya keluar, saya akan menjadi pengkritik dan bisa saja tidak akan didengar masukan saya.

Kalau saya masih didalam tubuh PSSI, saya otomatis menjadi keluarga besar PSSI dan saya bisa memberikan solusi dan masukan sebagai internal organisasi,” beber kakak kandung CEO Bali United Yabes Tanuri ini.

Apa yang didengungkan suporter Bali United pascakekalahan kontra Persija Jakarta menurutnya tidak ada yang salah.

“Tapi saya berpikir bijaksana. Yang jelas untuk memperbaiki PSSI, harusnya lebih berada didalam PSSI itu sendiri,” ucapnya.

Dia juga meminta semua suporter termasuk suporter Bali United harus memiliki tujuan yang jelas untuk menjungkalkan mafia sepakbola Indonesia.

Jangan sampai, apa yang dilakukan suporter justru semakin memperkeruh suasana. “Harapan saya kedepan, tindakan suporter harus memiliki tujuan yang jelas. Hapuskan mafia saya sangat setuju.

Tetapi jangan sampai memperkeruh suasana. Misalnya waktu lawan Persija apa yang harus dilakukan agar mereka tidak menang? Pressure wasit dan Persijanya,” tutur Pieter. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/