DENPASAR – Tak mudah untuk menggapai kesuksesan. Dibutuhkan kerja keras dan mental yang kuat untuk mewujudkan semuanya.
Itu pula yang dialami gelandang muda Bali United berdarah Luwus, Tabanan; Kadek Agung Widnya Putra.
Pemain Timnas U-23 ini pernah mengalami kecelakaan yang sempat mengganggu kariernya di lapangan hijau saat duduk di bangku pendidikan menengah atas.
Bahkan, pemilik nomor punggung 18 di skuad Bali United ini membutuhkan waktu satu tahun untuk memulihkan cedera yang dialaminya.
“Saat itu seleksi Timnas U-21 zaman Coach Indra. Awalnya saya seleksi di kabupaten dan lolos. Saat seleksi semua pemain gabungan, saya mengalami kecelakaan saat pulang sekolah.
Jarak rumah dengan sekolah saat itu lumayan jauh. Saat dekat rumah tiba-tiba saya sudah tidak ingat lagi dan terbangun sudah di rumah sakit.
Waktu sadar sudah banyak jahitan, di tangan ada retak dan di dagu. Semua operasi pada waktu itu,” kata Kadek Agung dikutip dari situs klub.
“Orang tua waktu itu sudah menangis karena mereka tahu jika cita-cita saya ingin menjadi pemain sepak bola. Fokus saya pada waktu itu bisa balik lagi bermain bola.
Setahun saya tidak bermain sepak bola. Ternyata tidak menyangka ada kesempatan bisa bergabung dengan Bali United Youth pada waktu itu,” imbuhnya.
Setelah sembuh, motivasi menjadi pemain sepakbola professional langsung bangkit. Rasa takut dan trauma yang dihadapi menjadi solusi untuk ia bisa kembali mengolah kulit bundar.
“Sejak kecil saya sudah belajar bermain sepak bola. Bagi saya sepak bola adalah segalanya. Bapak sering ajak menonton sepak bola dan lingkungan
rumah juga olahraga yang populer adalah sepak bola. Hal inilah yang membuat saya suka dengan sepak bola,” pungkasnya.