33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:39 PM WIB

Liga 1 Sarat Tekanan Mental, Ini Pandangan Tajam Coach Teco

DENPASAR – Liga Indonesia mulai berkembang pesat. Meski masih diwarnai aksi tak terpuji suporter, namun perkembangannya menuju ke arah positif.

Namun, ada satu yang dikhawatirkan Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra. Apalagi kalau bukan tekanan dari suporter dan manajemen.

Menurut Coach Teco, di Indonesia, tekanan suporter begitu besar. Kalah sedikit, umpatan dan tekanan untuk mundur langsung diberikan kepada pelatih.

Di tahun ini saja, satu pelatih sudah menjadi korban. Dia adalah Fabio Lopez, sang arsitek Borneo FC.

Pelatih asal Italia tersebut didepak Manajemen Borneo karena hasil buruk yang diraih saat Piala Presiden 2019.

Tiga kali main, tiga kali pula Borneo menelan kekalahan. Hasil tersebut tidak bisa diterima oleh manajemen mereka.

Apa yang terjadi kepada Fabo, bisa juga terjadi kepada Teco. Apalagi suporter Serdadu Tridatu cukup lantang bersuara jika permainan melempem.

Indra Sjafri dan Widodo Cahyono Putro pernah merasakan hal tersebut. Ini adalah ujian mental yang harus dilewati oleh Teco jika masih ingin bertahan di Bali United.

Cara satu-satunya adalah bisa meraih hasil maksimal di delapan laga perdana terlebih dahulu. “Saya pikir bukan di Bali saja, tetapi ada beberapa tim dengan tekanan yang sangat besar.

Pelatih harus punya mental yang kuat. Waktu mendapatkan kritikan dari suporter, sebagai pelatih harus terima,” ucapnya.

Jika tidak bisa menerima kritikan, tentu akan berakibat fatal menurut Teco. Dari pengamatannya selama berkarier di Indonesia, ada beberapa pelatih yang justru menantang suporter yang mencomooh.

Misalnya saja Iwan Setiawan yang saat itu masih menukangi Persebaya Surabaya di Liga 2 2017. Saat bermain kontra Kalteng Putra dan mereka kalah, cemoohan pun membanjiri mantan Pelatih Borneo FC tersebut.

Iwan pun tidak bisa menahan emosi dan menantang balik suporter. Untuk itu, pelatih berpaspor Brazil tersebut menekankan bahwa mental pelatih harus kuat.

“Saya pikir mental yang paling penting di Indonesia. Ada beberapa pelatih yang out akibat tekanan suporter. Kadang juga pelatih langsung emosi jika mendapatkan kritikan pedas dari suporter.

Saya pikir juga harus ada teman dari asisten pelatih yang bisa sama-sama saling menenangkan,” tutupnya. 

DENPASAR – Liga Indonesia mulai berkembang pesat. Meski masih diwarnai aksi tak terpuji suporter, namun perkembangannya menuju ke arah positif.

Namun, ada satu yang dikhawatirkan Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra. Apalagi kalau bukan tekanan dari suporter dan manajemen.

Menurut Coach Teco, di Indonesia, tekanan suporter begitu besar. Kalah sedikit, umpatan dan tekanan untuk mundur langsung diberikan kepada pelatih.

Di tahun ini saja, satu pelatih sudah menjadi korban. Dia adalah Fabio Lopez, sang arsitek Borneo FC.

Pelatih asal Italia tersebut didepak Manajemen Borneo karena hasil buruk yang diraih saat Piala Presiden 2019.

Tiga kali main, tiga kali pula Borneo menelan kekalahan. Hasil tersebut tidak bisa diterima oleh manajemen mereka.

Apa yang terjadi kepada Fabo, bisa juga terjadi kepada Teco. Apalagi suporter Serdadu Tridatu cukup lantang bersuara jika permainan melempem.

Indra Sjafri dan Widodo Cahyono Putro pernah merasakan hal tersebut. Ini adalah ujian mental yang harus dilewati oleh Teco jika masih ingin bertahan di Bali United.

Cara satu-satunya adalah bisa meraih hasil maksimal di delapan laga perdana terlebih dahulu. “Saya pikir bukan di Bali saja, tetapi ada beberapa tim dengan tekanan yang sangat besar.

Pelatih harus punya mental yang kuat. Waktu mendapatkan kritikan dari suporter, sebagai pelatih harus terima,” ucapnya.

Jika tidak bisa menerima kritikan, tentu akan berakibat fatal menurut Teco. Dari pengamatannya selama berkarier di Indonesia, ada beberapa pelatih yang justru menantang suporter yang mencomooh.

Misalnya saja Iwan Setiawan yang saat itu masih menukangi Persebaya Surabaya di Liga 2 2017. Saat bermain kontra Kalteng Putra dan mereka kalah, cemoohan pun membanjiri mantan Pelatih Borneo FC tersebut.

Iwan pun tidak bisa menahan emosi dan menantang balik suporter. Untuk itu, pelatih berpaspor Brazil tersebut menekankan bahwa mental pelatih harus kuat.

“Saya pikir mental yang paling penting di Indonesia. Ada beberapa pelatih yang out akibat tekanan suporter. Kadang juga pelatih langsung emosi jika mendapatkan kritikan pedas dari suporter.

Saya pikir juga harus ada teman dari asisten pelatih yang bisa sama-sama saling menenangkan,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/