26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 7:04 AM WIB

Jawab Tantangan Bos Yabes dengan Skuad Mentereng, Ini Kata Coach Teco

CANGGU – Kurang dari satu pekan jelang laga perdana kontra Persebaya di Stadion Kapten Wayan Dipta, pelatih Stefano Teco Cugurra melakukan evaluasi kepada semua pemain tanpa terkecuali.

Itu sebabnya dalam sesi latihan kemarin, fisik pemain lebih digenjot dengan durasi dua jam mulai pukul 20.00. Yup, latihan keras ini adalah langkah awal untuk menuju kesuksesan.

Apalagi, CEO Bali United Yabes mematok skuad Serdadu Tridatu bisa bertengger di papan atas Liga I musim ini.

Target yang dipatok Yabes Tanuri hal yang wajar. Pasalnya, berdasar data  transfermarkt.com, skuad Bali United menjadi yang termahal di antara 17 tim lainnya.

Bali United yang menjadi skuad paling gemuk dengan lebih dari 30 pemain dalam skuad memiliki market value sebesar Rp 78,2 miliar.

Tiga pemain klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta ini juga memiliki wakilnya di 10 besar pemain termahal.

Bukan satu, tetapi tiga pemain. Pemain yang paling mahal adalah gelandang bertahan asal Irak, Brwa Hekmat Nouri dengan market value sebesar Rp 10,4 miliar.

Stefano Lilipaly dan Melvin Platje berada diposisi ketujuh dan kedelapan dengan market value sebesar Rp 7,2 miliar untuk Fano serta Rp 6,4 miliar untuk Melvin.

Untuk urusan pemain lokal termahal, Fano berhasil menjadi rajanya. Dengan skuad maha dahsyat ini, tentu saja ekspektasi tinggi diberikan oleh Semeton Dewata.

Juara harus bisa diraih musim ini setelah gagal dalam dua musim terakhir. Suporter sudah geram dengan target manajemen dari dua musim terakhir yang hanya mencoba untuk bertengger dipapan atas.

“Banyak fans yang bertemu dengan saya dan meminta kami untuk juara. Tapi kami harus lihat tim lainnya karena mereka juga punya target yang sama,” kata Coach Teco.

Mantan arsitek Royal Thai Navy dan Pelatih Fisik Persebaya Surabaya ini memang memiliki rekam jejak yang mentereng jika berbicara mengenai tantangan dan target.

Ketika menukangi Persija untuk pertama kalinya pada tahun 2017, Manajemen Persija yang saat itu masih dipimpin oleh Gede Widiade tersebut menargetkan skuadnya finish diperingkat ketujuh.

Tapi, Coach Teco mampu membalikkan ekspektasi dengan bertengger diperingkat keempat dan lolos ke AFC Cup 2019.

Musim lalu, Manajemen Macan Kemayoran menargetkan posisi kelima dan Teco justru memberikan gelar Liga 1 2018.

“Target ini kami sudah pasang ke tim. Kalau bicara yakin, saya harus yakin. Seperti di Persija lalu, awal-awal memang tidak bagus tetapi kami bisa melebihi ekspektasi.

Tahun 2017 target tujuh besar, tetapi finish empat besar. Tahun lalu target lima besar, tetapi kami berhasil menjadi juara,” tuturnya. 

CANGGU – Kurang dari satu pekan jelang laga perdana kontra Persebaya di Stadion Kapten Wayan Dipta, pelatih Stefano Teco Cugurra melakukan evaluasi kepada semua pemain tanpa terkecuali.

Itu sebabnya dalam sesi latihan kemarin, fisik pemain lebih digenjot dengan durasi dua jam mulai pukul 20.00. Yup, latihan keras ini adalah langkah awal untuk menuju kesuksesan.

Apalagi, CEO Bali United Yabes mematok skuad Serdadu Tridatu bisa bertengger di papan atas Liga I musim ini.

Target yang dipatok Yabes Tanuri hal yang wajar. Pasalnya, berdasar data  transfermarkt.com, skuad Bali United menjadi yang termahal di antara 17 tim lainnya.

Bali United yang menjadi skuad paling gemuk dengan lebih dari 30 pemain dalam skuad memiliki market value sebesar Rp 78,2 miliar.

Tiga pemain klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta ini juga memiliki wakilnya di 10 besar pemain termahal.

Bukan satu, tetapi tiga pemain. Pemain yang paling mahal adalah gelandang bertahan asal Irak, Brwa Hekmat Nouri dengan market value sebesar Rp 10,4 miliar.

Stefano Lilipaly dan Melvin Platje berada diposisi ketujuh dan kedelapan dengan market value sebesar Rp 7,2 miliar untuk Fano serta Rp 6,4 miliar untuk Melvin.

Untuk urusan pemain lokal termahal, Fano berhasil menjadi rajanya. Dengan skuad maha dahsyat ini, tentu saja ekspektasi tinggi diberikan oleh Semeton Dewata.

Juara harus bisa diraih musim ini setelah gagal dalam dua musim terakhir. Suporter sudah geram dengan target manajemen dari dua musim terakhir yang hanya mencoba untuk bertengger dipapan atas.

“Banyak fans yang bertemu dengan saya dan meminta kami untuk juara. Tapi kami harus lihat tim lainnya karena mereka juga punya target yang sama,” kata Coach Teco.

Mantan arsitek Royal Thai Navy dan Pelatih Fisik Persebaya Surabaya ini memang memiliki rekam jejak yang mentereng jika berbicara mengenai tantangan dan target.

Ketika menukangi Persija untuk pertama kalinya pada tahun 2017, Manajemen Persija yang saat itu masih dipimpin oleh Gede Widiade tersebut menargetkan skuadnya finish diperingkat ketujuh.

Tapi, Coach Teco mampu membalikkan ekspektasi dengan bertengger diperingkat keempat dan lolos ke AFC Cup 2019.

Musim lalu, Manajemen Macan Kemayoran menargetkan posisi kelima dan Teco justru memberikan gelar Liga 1 2018.

“Target ini kami sudah pasang ke tim. Kalau bicara yakin, saya harus yakin. Seperti di Persija lalu, awal-awal memang tidak bagus tetapi kami bisa melebihi ekspektasi.

Tahun 2017 target tujuh besar, tetapi finish empat besar. Tahun lalu target lima besar, tetapi kami berhasil menjadi juara,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/