RadarBali.com – Tidak ada kata kalah apalagi remis bagi Bali United. Enam pertandingan terakhir Liga 1 bak pertandingan final menuju tangga juara.
Jangan dulu melihat kisruh PT LIB dengan 15 klub lainnya yang meminta tuntutannya dipenuhi PT LIB. Jangan pula berharap 15 klub itu benar-benar mundur dari Liga 1 dan Bali United menjadi juara otomatis di Liga 1.
Bali United harus bisa berjuang sendiri meskipun dalam enam laga sisa harus berdoa dan “meminta” sedikit bantuan dari PSM Makassar dan Madura United (MU).
Pasalnya, kedua tim itu masih harus menantang sang pemuncak klasemen Liga 1 Bhayangkara FC di kandang mereka masing-masing.
Itu artinya, peluang The Guardians – julukan Bhayangkara FC untuk meraih gelar juara semakin tipis di tengah gempuran Bali United yang menguntit di peringkat kedua.
Sang legenda hidup sepakbola Bali sekaligus pengamat sepakbola Bali, Sony Kawiarda sudah memiliki gambaran jelas apa yang harus dilakukan oleh Serdadu Tridatu.
Dia sudah memprediksi Bali United bisa keluar sebagai juara Liga 1 musim ini dengan raihan 71 poin.
Raihan Bali United unggul dua poin dari Bhayangkara FC yang berada di peringkat dua dengan raihan 69 poin di akhir kompetisi.
“Jalannya seperti itu kalau di otak-atik. Di pekan ke-30 dan 31, Bhayangkara main di kandang PSM dan Madura, kemungkinan besar bisa terganjal.
Di PSM bisa curi poin, tetapi di Madura poin hilang sama sekali. Praktis poin Bhyangkara sudah hilang lima poin,” ucap Sony.
Sisa enam pertandingan kali ini juga seperti two horse race antara Bhayangkara dan Bai United. Sebab Madura United dan PSM Makassar sudah tidak bisa masuk ke dalam hitungan, terlebih bagi Persipura Jayapura.
Bagaimana dengan Bali United? Mantan Asisten Pelatih Niac Mitra itu menilai di tiga pertandingan tandang, Bali hanya kehilangan poin di Makassar saat melawan tuan rumah PSM.
Melawan Persiba dan Barito Putra, Serdadu Tridatu bisa meraih hasil sempurna. “Tetapi menurut saya tidak ada istilah draw.
Tapi, di Makassar nanti minimal harus bisa dapat satu poin. Bali United ini harus bisa ngejos di sisa pertandingan,” ucap mantan pelatih Bali Devata itu.
Dia sangat ingin melihat ada klub asal Bali pertama kali bisa menjadi juara di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Memang dalam sejarah, klub asal Bali belum sekalipun mencicipi gelar juara di kasta tertinggi.