26.7 C
Jakarta
31 Oktober 2024, 3:17 AM WIB

Liga 1 Karut Marut, Si Kijang dari Pulau Dewata Pilih No Comment

DENPASAR – Pelatih Bali United Youth I Made Pasek Wijaya punya tugas penting di skuad Serdadu Tridatu.

Eks Asisten Pelatih Arema Cronus punya tugas menelurkan bibit pemain baru yang bisa masuk ke skuad senior, atau bahkan bisa memperkuat tim lain.

Beberapa nama pemain muda yang berhasil ditelurkan di antaranya Kadek Dimas Satria, Komang Tri Artha Wiguna dan Irfan Jauhari.

Lalu masih ada I Made Tri Somanada, I Gede Agus Mahendra, dan Arya Duta. Tugas lain yang dia emban adalah mempersiapkan skuad untuk Elite Pro Academy (EPA) Liga 1.

Namun sayangnya nasib Liga 1 belum jelas. Kondisi ini jelas berpengaruh dengan EPA Liga 1. Padahal, EPA Liga 1 bisa menjadi kompetisi yang bagus untuk memantau pemain dari seluruh klub.

Hanya berlatih, berlatih, dan berlatih tentu bisa membuat jenuh ditengah ketidak pastian kompetisi. Coach Pasek sendiri enggan untuk berkomentar mengenai karut marutnya kompetisi musim ini. Nah, Pasek punya solusinya.

Dalam sepekan, Pasek memimpin Tito Wiratama dkk berlatih sebanyak tiga kali. Namun, dia menyelinginya dengan sesi internal game.

Terkadang satu kali dalam sepekan, dia menjadwalkan untuk melakukan uji coba dengan klub lokal.

“Kami ada program latihan untuk anak-anak seminggu tiga kali. Jaga kebugaran mereka saja. Tapi kami selalu selingi dengan internal game.

Kalau misalnya tidak ada EPA Liga 1 tahun ini, anak-anak bisa lebih siap untuk kompetisi tahun depan. Saya tidak mau ikut campur masalah liga.

Ada atau tidak adanya liga, kami wajib mempersiapkan pemain dengan baik untuk menunjang tim senior,” tuturnya. 

DENPASAR – Pelatih Bali United Youth I Made Pasek Wijaya punya tugas penting di skuad Serdadu Tridatu.

Eks Asisten Pelatih Arema Cronus punya tugas menelurkan bibit pemain baru yang bisa masuk ke skuad senior, atau bahkan bisa memperkuat tim lain.

Beberapa nama pemain muda yang berhasil ditelurkan di antaranya Kadek Dimas Satria, Komang Tri Artha Wiguna dan Irfan Jauhari.

Lalu masih ada I Made Tri Somanada, I Gede Agus Mahendra, dan Arya Duta. Tugas lain yang dia emban adalah mempersiapkan skuad untuk Elite Pro Academy (EPA) Liga 1.

Namun sayangnya nasib Liga 1 belum jelas. Kondisi ini jelas berpengaruh dengan EPA Liga 1. Padahal, EPA Liga 1 bisa menjadi kompetisi yang bagus untuk memantau pemain dari seluruh klub.

Hanya berlatih, berlatih, dan berlatih tentu bisa membuat jenuh ditengah ketidak pastian kompetisi. Coach Pasek sendiri enggan untuk berkomentar mengenai karut marutnya kompetisi musim ini. Nah, Pasek punya solusinya.

Dalam sepekan, Pasek memimpin Tito Wiratama dkk berlatih sebanyak tiga kali. Namun, dia menyelinginya dengan sesi internal game.

Terkadang satu kali dalam sepekan, dia menjadwalkan untuk melakukan uji coba dengan klub lokal.

“Kami ada program latihan untuk anak-anak seminggu tiga kali. Jaga kebugaran mereka saja. Tapi kami selalu selingi dengan internal game.

Kalau misalnya tidak ada EPA Liga 1 tahun ini, anak-anak bisa lebih siap untuk kompetisi tahun depan. Saya tidak mau ikut campur masalah liga.

Ada atau tidak adanya liga, kami wajib mempersiapkan pemain dengan baik untuk menunjang tim senior,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/