DENPASAR – Perjuangan Serdadu Tridatu di AFC Cup 2018 usai setelah dikalahkan tuan rumah Yangon United secara dramatis dengan skor 3-2 di Thuwunna Youth Training Centre Stadium, Yangon Rabu kemarin.
Menurut Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, kekalahan skuad asuhannya kemarin di luar skenario mereka karena cederanya Hanis Sharaga.
Sebagaimana diketahui, Sharaga harus digantikan Stefano Lilipaly pada menit ke-33. “Keluarnya Shagara dengan cepat membuat lini tengah Bali United sedikit kacau.
Ditambah dengan keluarnya Sukarja yang menjadikan daya dobrak Bali United berkurang,” ujar Coach Widodo.
Sukaraja digantikan M.Taufiq karena pemain asal Mengwi ini mengalami keram. “Kami sudah unggul tetapi ada beberapa pemain yang out possession.
Akhirnya kesalahan itu dimanfaatkan oleh pemain lawan,” ucap mantan Pelatih Persela Lamongan dan Sriwijaya FC ini.
Itu sebabnya Emanuel Ikechukwu berhasil melewati empat pemain termasuk Sukarja sebelum melesakkan gol penyama kedudukan pada menit ke-58.
Setelah berhasil disamakan kedudukannya oleh Yangon, Coach Widodo mengaku berpikir keras dan dihadapkan dengan dua pilihan.
“Saya pikir kami harus bisa menang atau draw. Tapi kalau draw, sama saja dengan kalah. Akhirnya kami inisitaif menambah daya gedor dengan memainkan dua penyerang.
Yandi kami masukkan otomatis posisi Yandi dan Fano bergantian sebagai penyerang dan gelandang,” kata Coach Widodo.
Memang saat melawan Yangon kemarin, Widodo menerapkan strategi berbeda. Pelatih kelahiran Cilacap 47 tahun silam ini memakai formasi 4-4-2 sehingga Spaso bisa sedikit terbantu dengan sokongan penyerang lainnya.
Namun, nasi sudah menjadi bubur. Coach Widodo mengaku siap bertanggung jawab dengan kekalahan dan tersingkirnya klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta ini dari AFC Cup 2018.
“Apapun yang terjadi, saya sepenuhnya yang bertanggung jawab. Tapi, kami harus tetap bekerja keras untuk pertandingan berikutnya.
Masih ada tiga pertandingan di Liga 1. Kami akan terus melakukan evaluasi permainan,” pungkasnya.