27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:36 AM WIB

Evaluasi!! Dipermak PSM Empat Gol, Bek Keropos, Lini Depan Tak Bertaji

DENPASAR – Keropos dibelakang, tumpul didepan. Dua pertandingan terakhir, Bali United selalu dikoyak lawannya dengan margin diatas tiga gol.

Pertama menghadapi Persebaya Surabaya pekan lalu di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali United hancur lebur dengan skor 2-5.

Semua pihak tentu sangat malu dengan kekalahan besar perdana mereka dikandang. Apalagi rekan-rekan bisnis Owner Bali United Pieter Tanuri turut hadir menyaksikan pertandingan di Bali United Café kala itu.

Belum sembuh luka pekan lalu, Bali United kembali dihantui masa lalu. Nick Van Der Velden dkk tumbang di Stadion Andi Mattalatta, markas PSM Makassar Minggu sore kemarin (25/11) dengan skor telak 4-0.

Itu artinya, sembilan gol sudah bersarang ke gawang Wawan Hendrawan dalam dua pertandingan. Lini pertahanan rapuh,

badai cedera masih menghantui, termasuk tidak bertajinya lini depan menjadi catatan mendasar dalam pertandingan kemarin.

Evaluasi, evaluasi, dan evaluasi hanya isapan jempol belaka. Sekarang tergantung Manajemen Bali United, apakah sudah menentukan siapa yang akan dievaluasi. Apakah jajaran pelatih atau pemain.

Usai pertandingan, Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro masih melontarkan pernyataan klasik dengan mengatakan pertandingan kemarin cukup bagus.

“Selamat untuk PSM. Mereka tampil luar biasa. Tentu kami sudah bekerja keras dan inilah sepakbola. Kami tampil menyerang dan resikonya beberapa gol bersarang,” ucapnya.

Bali United dimenit-menit awal menguasai jalannya pertandingan. Termasuk dibabak kedua yang mencoba untuk tampil lebih menyerang.

Sepakan Melvin Platje dan Agung Widnyana juga sempat mengancam gawang PSM yang dikawal Hilman Syah.

Tetapi data statistik berkata lain. Serdadu Tridatu hanya mampu melesakkan sembilan tembakan dengan empat tembakan akurat.

Tuan rumah berhasil melesakkan 19 tembakan dengan delapan tembakan yang mengarah ke gawang Wawan Hendrawan.

“Karena kami ketinggalan, prinsip kami adalah tertinggal satu atau empat gol sama saja menurut kami. Kami mencoba untuk mengejar

ketertinggalan karena kami ingin menang. Itu sebabnya kami bermain terbuka dibabak kedua, tetapi PSM yang justru kembali unggul,” ucapnya.

 

DENPASAR – Keropos dibelakang, tumpul didepan. Dua pertandingan terakhir, Bali United selalu dikoyak lawannya dengan margin diatas tiga gol.

Pertama menghadapi Persebaya Surabaya pekan lalu di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali United hancur lebur dengan skor 2-5.

Semua pihak tentu sangat malu dengan kekalahan besar perdana mereka dikandang. Apalagi rekan-rekan bisnis Owner Bali United Pieter Tanuri turut hadir menyaksikan pertandingan di Bali United Café kala itu.

Belum sembuh luka pekan lalu, Bali United kembali dihantui masa lalu. Nick Van Der Velden dkk tumbang di Stadion Andi Mattalatta, markas PSM Makassar Minggu sore kemarin (25/11) dengan skor telak 4-0.

Itu artinya, sembilan gol sudah bersarang ke gawang Wawan Hendrawan dalam dua pertandingan. Lini pertahanan rapuh,

badai cedera masih menghantui, termasuk tidak bertajinya lini depan menjadi catatan mendasar dalam pertandingan kemarin.

Evaluasi, evaluasi, dan evaluasi hanya isapan jempol belaka. Sekarang tergantung Manajemen Bali United, apakah sudah menentukan siapa yang akan dievaluasi. Apakah jajaran pelatih atau pemain.

Usai pertandingan, Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro masih melontarkan pernyataan klasik dengan mengatakan pertandingan kemarin cukup bagus.

“Selamat untuk PSM. Mereka tampil luar biasa. Tentu kami sudah bekerja keras dan inilah sepakbola. Kami tampil menyerang dan resikonya beberapa gol bersarang,” ucapnya.

Bali United dimenit-menit awal menguasai jalannya pertandingan. Termasuk dibabak kedua yang mencoba untuk tampil lebih menyerang.

Sepakan Melvin Platje dan Agung Widnyana juga sempat mengancam gawang PSM yang dikawal Hilman Syah.

Tetapi data statistik berkata lain. Serdadu Tridatu hanya mampu melesakkan sembilan tembakan dengan empat tembakan akurat.

Tuan rumah berhasil melesakkan 19 tembakan dengan delapan tembakan yang mengarah ke gawang Wawan Hendrawan.

“Karena kami ketinggalan, prinsip kami adalah tertinggal satu atau empat gol sama saja menurut kami. Kami mencoba untuk mengejar

ketertinggalan karena kami ingin menang. Itu sebabnya kami bermain terbuka dibabak kedua, tetapi PSM yang justru kembali unggul,” ucapnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/