DENPASAR – From hero to zero. Dari tim superior, menjadi tim semenjana di Liga 1. Kekalahan Serdadu Tridatu melawan Mitra Kukar dengan skor 3-1 di Stadion Aji Imbut,
Tenggarong Seberang, Kutai kartanegara, Jumat malam kemarin (11/5) membuka fakta ada yang tidak beres dengan permainan anak asuh Widodo Cahyono Putro.
Apa yang diucapkan Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro dan Manajemen Bali United saat pertemuan dengan suporter yang mengatakan bahwa Bali United akan berbenah, tampaknya hanya isapan jempol biasa.
Kekalahan terakhir melawan Sriwijaya FC bukannya menjadi motivasi untuk bangkit, tetapi justru menjadikan Serdadu Tridatu semakin lemah.
Jawa Pos Radar Bali berhasil merangkum apa saja kekurangan dari permainan Fadil Sausu dkk untuk dijadikan bahan evaluasi tim pelatih. Ini daftarnya?
1. Tiga gol yang bersarang ke gawang Wawan Hendrawan yang dicetak oleh Septian David Maulana pada menit kelima, dan brace dari Fernando Rodriguez Ortega pada menit ke-31 dan 34 membuktikan bahwa pertahanan Bali United begitu lemah dan mudah dieksploitasi oleh Mitra Kukar.
2. Bali United suka telat panas. Gol akrobatik Stefano Lilipaly pada menit ke-73 menjadi bukti permainan Serdadu Tridatu adem ayem pada babak pertama.
3. Benar apa yang dikatakan dan diprediksi pengamat sepakbola Bali I made Sony Kawarda yang mengatakan bahwa Bali United akan sulit memenangkan pertandingan. Sebab, mental bermain Serdadu Tridatu masih goyah setelah dua kekalahan beruntun yang diterima Bali United.
4. Permainan buruk Bali United bukan hanya dari pandangan mata. Dari data statistik, Bali United sudah kebobolan sembilan dalam tiga pertandingan terakhir. Kebanyakan gol yang berasarang di gawang Bali United melalui sisi sayap. Untuk pertandingan kemarin, tiga gol Naga Mekesi – julukan mitra Kukar tercipta dari sisi sayap kanan yang dikawal Dias Angga Putra.
5. Keputusan Widodo lebih memilih memainkan Dias Angga daripada I Made Andhika Wijaya disisi sayap kanan jelas mengundang tanda tanya. Apalagi starting eleven Serdadu Tridatu kemarin tidak ada sama sekali nama putra daerah Bali. Padahal, spirit pemain asli Bali pasti akan tinggi.
Hanya Widodo, manajemen, dan para pemain Serdadu Tridatu yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di internal tim.
“Selamat untuk Mitra Kukar karena telah berhasil memenangkan pertandingan. Kami harus akui permainan Mitra Kukar cukup efektif dan dengan tiga gol dibabak pertama membuat permainan kami terganggu,” ucap Widodo.