28.2 C
Jakarta
14 Desember 2024, 2:40 AM WIB

Pelajar Jatuh ke Jurang, Kerap Ada Kejadian Aneh di SDN 1 Blahbatuh

GIANYAR – Ada yang aneh dengan insiden jatuhnya tiga pelajar SDN 1 Blahbatuh ke dalam jurang sedalam 20 meter kemarin.

Setidaknya fakta itu diungkap salah satu korban, Franciscus Daniel Putra. Kepada gurunya, Daniel mengaku pada saat kejadian dia tengah bermain-main polisi dan maling-malingan.

Daniel berperan sebagai pencuri yang dikejar oleh temannya yang menjadi polisi. Aksi saling kejar-kejaran pun terjadi.

“Pada saat bersembunyi, saya seperti ada yang mendorong dari belakang. Akhirnya saya jatuh ke jurang dan masuk sungai. Karena sungainya tidak dalam, saya bisa naik lagi,” kata Daniel yang mengaku masih trauma dengan insiden itu.

Daniel dan Yoga bisa menyelamatkan diri. Tapi, tidak dengan Nyoman Aditya Putra. Dia terperangkap dalam jurang.

Daniel kemudian masuk kelas. “Tapi sampai di sekolah, Daniel tidak bilang kalau ada temannya masih di jurang, kayaknya Daniel takut bilang sama guru,” kata guru SDN 1 Blahbatuh, Ida Ayu Resi.

Untuk memastikan keselamatan para siswanya, Dayu Resi mengaku sampai memukul meja supaya para siswa itu mengaku.

Akhirnya Daniel dan beberapa temannya mengakui kalau ada satu temannya masih di jurang dan belum ditemukan.

Saat itulah, para guru mencarinya bersama para warga. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar juga dipanggil.

Pencarian terhadap Aditya berlangsung 2,5 jam. “Di sini banyak orang tua menghaturkan tipat bantal (sarana banten, red). Supaya siswa kami bisa ketemu,” jelasnya.

Akhirnya, sekitar pukul 14.00, Aditya berhasil ditemukan dan ditarik oleh petugas BPBD. Aditya mengalami luka pada bagian dahi akibat terjatuh.

Aditya sempat dirawat di RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud. Ditanya soal pengawasan, kepala sekolah mengaku tidak bisa berbuat banyak.

 “Kondisi sekolah di sini membuat kami tidak bisa berbuat banyak. Banyak kejadian aneh di sini. Contoh ini siswa kami, jarak sekolah sampai jurang itu sekitar 300 meter lebih.

Tidak masuk akal mereka main sejauh itu di jam belajar,” kata Kepala SDN 1 Blahbatuh Ketut Nata Kesuma. Yang jelas, pengawasan akan dilaukan lebih ketat lagi. 

GIANYAR – Ada yang aneh dengan insiden jatuhnya tiga pelajar SDN 1 Blahbatuh ke dalam jurang sedalam 20 meter kemarin.

Setidaknya fakta itu diungkap salah satu korban, Franciscus Daniel Putra. Kepada gurunya, Daniel mengaku pada saat kejadian dia tengah bermain-main polisi dan maling-malingan.

Daniel berperan sebagai pencuri yang dikejar oleh temannya yang menjadi polisi. Aksi saling kejar-kejaran pun terjadi.

“Pada saat bersembunyi, saya seperti ada yang mendorong dari belakang. Akhirnya saya jatuh ke jurang dan masuk sungai. Karena sungainya tidak dalam, saya bisa naik lagi,” kata Daniel yang mengaku masih trauma dengan insiden itu.

Daniel dan Yoga bisa menyelamatkan diri. Tapi, tidak dengan Nyoman Aditya Putra. Dia terperangkap dalam jurang.

Daniel kemudian masuk kelas. “Tapi sampai di sekolah, Daniel tidak bilang kalau ada temannya masih di jurang, kayaknya Daniel takut bilang sama guru,” kata guru SDN 1 Blahbatuh, Ida Ayu Resi.

Untuk memastikan keselamatan para siswanya, Dayu Resi mengaku sampai memukul meja supaya para siswa itu mengaku.

Akhirnya Daniel dan beberapa temannya mengakui kalau ada satu temannya masih di jurang dan belum ditemukan.

Saat itulah, para guru mencarinya bersama para warga. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar juga dipanggil.

Pencarian terhadap Aditya berlangsung 2,5 jam. “Di sini banyak orang tua menghaturkan tipat bantal (sarana banten, red). Supaya siswa kami bisa ketemu,” jelasnya.

Akhirnya, sekitar pukul 14.00, Aditya berhasil ditemukan dan ditarik oleh petugas BPBD. Aditya mengalami luka pada bagian dahi akibat terjatuh.

Aditya sempat dirawat di RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud. Ditanya soal pengawasan, kepala sekolah mengaku tidak bisa berbuat banyak.

 “Kondisi sekolah di sini membuat kami tidak bisa berbuat banyak. Banyak kejadian aneh di sini. Contoh ini siswa kami, jarak sekolah sampai jurang itu sekitar 300 meter lebih.

Tidak masuk akal mereka main sejauh itu di jam belajar,” kata Kepala SDN 1 Blahbatuh Ketut Nata Kesuma. Yang jelas, pengawasan akan dilaukan lebih ketat lagi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/