SEMINYAK – Masih ada 10 pertandingan tersisa untuk Bali United dan 17 tim lainnya di Liga 1 musim ini. Persaingan semakin ketat dan masih belum bisa diprediksi siapa yang akan menggondol gelar juara Liga 1 musim ini.
Apalagi jarak poin antartim peserta Liga 1 semakin ketat setelah sang pemuncak klasemen Persib Bandung kalah dipekan ke-24.
Jelas ini menjadi keuntungan tersendiri bagi rival-rival lainnya termasuk Bali United. Nah, Senin besok (15/10) Serdadu Tridatu akan melakoni pekan ke-25 menghadapi Naga Mekes – julukan Mitra kukar di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Dua tim sama-sama sedang pincang. Serdadu Tridatu kalah dengan skor 3-2 menghadapi Sriwijaya FC dan Mitra Kukar dipermak tim tamu PSM Makassar pekan lalu.
Masalah lain adalah inkonsistensi yang kembali ditunjukkan Serdadu Tridatu. Dua pertandingan kontra Barito Putra dan PS TIRA selalu diakhir dengan hasil imbang 1-1 sebelum anti klimaks menghadapi Sriwijaya FC.
Dua pertandingan terakhir, Serdadu Tridatu selalu kebobolan di dua menit pertama. Ini menjadi pukulan telak bagi Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro.
Chief Operating Officer (CEO) Bali United Yabes Tanuri langsung angkat bicara mengenai kondisi Serdadu Tridatu saat ini dan harapannya dalam 10 laga terakhir.
Menurut Yabes, 10 lap terakhir, bagaimana caranya I Gede Sukadana dkk harus mampu memenangkan lima pertandingan kandang yang tersisa.
Menghadapi Mitra Kukar, tentu kemenangan wajib untuk Serdadu Tridatu. “Tersisa 10 pertandingan. Sejelek-jeleknya, di laga kandang wajib menang kalau mau mempertahankan papan atas,” terang Yabes Tanuri.
Lima pertandingan kandang wajib menang, Yabes juga meminta dan berharap besar skuad asuhan Widodo Cahyono Putro ini untuk bisa mencuri poin di dua laga tandang mereka di bulan Oktober.
Yakni saat menghadapi Arema FC pada tanggal 20 Oktober dan saat menghadapi Persib Bandung pada tanggal 30 Oktober mendatang.
Apa yang diharapkan Yabes sepertinya tidak terlalu muluk karena saat laga menghadapi Arema di Stadion Kanjuruhan pekan depan, Arema FC tidak akan mendapatkan satupun Aremania
karena sanksi yang diberikan Komdis PSSI atas kasus masuknya dua Aremania termasuk sang dirijen Yuli Sumpil ke dalam lapangan saat menghadapi Persebaya Surabaya pekan lalu.
Sanksi Arema bisa dibilang berat karena dua suporter tersebut terlihat melakukan provokasi terhadap penjaga gawang Persebaya Mirwan Saputra.
Khusus untuk Persib, laga kandang mereka juga tanpa penonton dan kemungkinan besar akan berlaga di Stadion kapten I Wayan Dipta.
“Keuntungaan dua laga tandang awal itu disini saat lawan Arema dan Persib Bandung. Kami bisa mencuri poin disana.
Persib juga sedikit pincang karena ada beberapa pemain yang masih terkena sanksi larangan bertanding,” tuturnya.