GIANYAR – Lolosnya Bali United ke final Piala Presiden 2018 terasa istimewa bagi dua penggawanya. Mereka adalah Ilija Spasojevic dan Wawan Hendrawan.
Sebab, ini menjadi final kedua mereka di ajang pramusim tersebut. Untuk Spaso, dia pernah merasakan atmosfer final di Piala Presiden 2015 bersama Persib Bandung.
Sementara Wawan Hendrawan tampil di laga puncak saat berseragam Borneo FC pada gelaran final tahun lalu.
Meski sudah merasakan laga final, namun nasib keduanya bertolak belakang. Spasojevic merasakan manisnya gelar juara usai Persib mengandaskan Sriwijaya FC 2-0 di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sementara Wawan gagal mengangkat tropi setelah timnya kala itu, Borneo FC digilas Arema FC dengan skor 5-1 di stadion Pakansari, Bogor.
“Ini luar biasa. Setelah juara bersama Persib, kemudian musim lalu bersama Bhayangkara di Liga 1, saya ingin tambah koleksi gelar lagi,” ungkap Spaso.
Meski sudah pernah mencicipi gelar juara, bukan berarti Spaso bakal tampil asal-asalan di laga final Piala Presiden kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
“Ini sudah tinggal satu langkah. Jangan sampai lengah. Kami harus all out lawan Persija nanti,” sambung pemain naturalisasi itu.
Kemenangan di laga final memang cukup krusial. Sebab, mereka menilai gelar Piala Presiden 2018 bisa mengangkat moral tim sebelum terjun ke Liga 1 musim ini.
Karena itu, kemenangan seolah menjadi harga mati bagi tim berjuluk Serdadu Tridatu itu.