34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 15:00 PM WIB

5 Daftar Keanehan Wasit Fauzan, Sang Pengadil Laga BU vs Persela

GIANYAR – Hasil imbang yang diperoleh Bali United saat kontra Persela Lamongan di Stadion Kapten Dipta, Kamis malam kemarin masih disesali pemain, staf pelatih, manajemen dan supporter.

Bermain dengan determinasi tinggi sejak menit awal, Bali United dipaksa berbagi angka 1 – 1 dengan anak asuh Nil Maizar.

Sebenarnya bukan hasil imbang yang disesali semua komponen yang ada di skuad Serdadu Tridatu. Namun, banyaknya keanehan di perangkat pertandingan laga sarat emosi ini.

Terutama yang melibatkan wasit Agus Fauzan Arifin dari DI Jogjakarta. Berikut daftarnya yang dirangkum Radarbali.id.

1.       Sehari sebelum pertandingan, Agus Fauzan memimpin pertandingan antara tuan rumah Madura United menghadapi Tira Persikabo. Agus hanya punya waktu sehari untuk persiapan memimpin pertandingan Bali United versus Persela.

2.       Agus Fauzan berasal dari Yogyakarta. Kebetulan pekan depan, Bali United bertandang ke markas PSS Sleman dipekan ke-27.

3.       Willian Pacheco mendapatkan kartu merah pada menit ke-49 setelah melakukan gerakan tangan kearah wajah Alex Dos Santos. Haudi Abdillah mendapatkan kartu kuning pada menit ke-46, Brwa Nouri dihadiahi kartu kuning pada menit ke-52.  Dampaknya, Pacheco dan Brwa Nouri gagal jadi starter saat kontra PSS Sleman.

4.       Salah seorang pemain Persela terlihat jelas melakukan handsball, namun pengadil tidak memberikan keputusan penalty kepada Bali United.

5.       Hakim garis sedikit mengulur waktu untuk pergantian pemain antara Stefano Lilipaly dan IIija Spasojevic pada menit 67. Lambatnya pergantian pemain satu menit sebelum lahirnya gol balasan dari Persela melalui Arif Satria.

Keanehan-keanehan ini yang memicu Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra bersuara lantang. Sesuatu yang tidak lazim dia lakukan selama ini.

“Wasit itu yang pilih PSSI. Benar-benar harus pintar pilih wasit untuk mereka bisa pimpin bagus,” terang Coach Teco.

Pelatih asal Brazil tersebut juga mengkaitkannya dengan posisi Laskar Joko Tingkir yang sedang dalam zona degredasi.

Bukan hanya itu. Coach Teco juga merasa “kasihan” dengan wasit yang memimpin dua pertandingan hanya dalam waktu dua hari.

“Saya kasihan wasit pimpin dua kali. Dia pimpin di Madura dan harus ke Surabaya dulu sebelum kesini. Madura juga kotanya panas. Masak tidak ada wasit lain? Kami hanya mau fair saja,” tuturnya. 

GIANYAR – Hasil imbang yang diperoleh Bali United saat kontra Persela Lamongan di Stadion Kapten Dipta, Kamis malam kemarin masih disesali pemain, staf pelatih, manajemen dan supporter.

Bermain dengan determinasi tinggi sejak menit awal, Bali United dipaksa berbagi angka 1 – 1 dengan anak asuh Nil Maizar.

Sebenarnya bukan hasil imbang yang disesali semua komponen yang ada di skuad Serdadu Tridatu. Namun, banyaknya keanehan di perangkat pertandingan laga sarat emosi ini.

Terutama yang melibatkan wasit Agus Fauzan Arifin dari DI Jogjakarta. Berikut daftarnya yang dirangkum Radarbali.id.

1.       Sehari sebelum pertandingan, Agus Fauzan memimpin pertandingan antara tuan rumah Madura United menghadapi Tira Persikabo. Agus hanya punya waktu sehari untuk persiapan memimpin pertandingan Bali United versus Persela.

2.       Agus Fauzan berasal dari Yogyakarta. Kebetulan pekan depan, Bali United bertandang ke markas PSS Sleman dipekan ke-27.

3.       Willian Pacheco mendapatkan kartu merah pada menit ke-49 setelah melakukan gerakan tangan kearah wajah Alex Dos Santos. Haudi Abdillah mendapatkan kartu kuning pada menit ke-46, Brwa Nouri dihadiahi kartu kuning pada menit ke-52.  Dampaknya, Pacheco dan Brwa Nouri gagal jadi starter saat kontra PSS Sleman.

4.       Salah seorang pemain Persela terlihat jelas melakukan handsball, namun pengadil tidak memberikan keputusan penalty kepada Bali United.

5.       Hakim garis sedikit mengulur waktu untuk pergantian pemain antara Stefano Lilipaly dan IIija Spasojevic pada menit 67. Lambatnya pergantian pemain satu menit sebelum lahirnya gol balasan dari Persela melalui Arif Satria.

Keanehan-keanehan ini yang memicu Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra bersuara lantang. Sesuatu yang tidak lazim dia lakukan selama ini.

“Wasit itu yang pilih PSSI. Benar-benar harus pintar pilih wasit untuk mereka bisa pimpin bagus,” terang Coach Teco.

Pelatih asal Brazil tersebut juga mengkaitkannya dengan posisi Laskar Joko Tingkir yang sedang dalam zona degredasi.

Bukan hanya itu. Coach Teco juga merasa “kasihan” dengan wasit yang memimpin dua pertandingan hanya dalam waktu dua hari.

“Saya kasihan wasit pimpin dua kali. Dia pimpin di Madura dan harus ke Surabaya dulu sebelum kesini. Madura juga kotanya panas. Masak tidak ada wasit lain? Kami hanya mau fair saja,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/