29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:25 AM WIB

Habiskan Rp 129 M, Menpora Singgung Single Seat dan Keunikan Dipta

GIANYAR – Stadion Kapten Dipta Gianyar menjadi stadion yang membutuhkan biaya revitalisasi paling besar diantara semua stadion lain untuk venue Piala Dunia U-20 tahun depan.

Stadion lain seperti Stadion Gelora Bung Tomo, SUGBK, Si Jalak Harupat, Manahan, dan Stadion Jakabaring tidak terlalu membutuhkan biaya revitalisasi yang besar.

Sementara untuk Stadion Kapten Dipta sendiri membutuhkan biaya revitalisasi sebesar Rp 129 miliar. Saat ini proyek revitalisasi baru tahap pencabutan rumput stadion.

Progres revitalisasi Stadion Dipta bahkan langsung mendapat atensi Menpora Zainuddin Amali. Bersama PSSI dan KONI Bali, Menpora Zainuddin berkesempatan meninjau langsung Stadion Dipta kemarin.

Setelah kemarin, Menpora Zainuddin mengaku berencana akan berkunjung lagi ke Bali pada Januari 2021 bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

“Masih banyak pekerjaan (yang perlu dituntaskan),” ujar Menpora Zainuddin Amali. Mengenai hanya 5 ribu single seat yang disiapkan Kementerian PUPR dari kapasitas single seat yang ada di Stadion Dipta sebesar 18 ribu, Menpora Zainuddin angkat bicara.

“Kami disini sudah ada pembagian tugas. Penyelenggara itu kami (Kemenpora), urusan Timnas itu urusan federasi (PSSI), kementerian PUPR juga ada tugasnya.

Nanti saya akan bicarakan dengan Menteri PUPR. Tentu harus ada kerjasama dengan (pemerintah) daerah. Harus dikerjakan bareng-bareng karena ini kegiatan Indonesia,” ucapnya.

Kebetulan, Menpora untuk pertama kalinya berkunjung ke Stadion Dipta. Disinggung mengenai keunikan dan kelebihan stadion yang rampung pada 2004 tersebut,

Menpora Zainuddin mengungkapkan jika semua stadion yang dipakai untuk Piala Dunia U-20 memiliki kelebihan serta keunikan masing-masing.

“Kalau melihat apa yang ada sekarang, kami belum bisa karena masih berjalan. Nanti (berkomentar) kalau semua sudah selesai.

Masing-masing stadion pasti ada kelebihan dan keunikan sendiri-sendiri. Tidak bisa dipukul rata masing-masing stadion. Kalau di Dipta kelebihannya ada di Bali. Bisa sekalian berwisata,” tutupnya. 

 

GIANYAR – Stadion Kapten Dipta Gianyar menjadi stadion yang membutuhkan biaya revitalisasi paling besar diantara semua stadion lain untuk venue Piala Dunia U-20 tahun depan.

Stadion lain seperti Stadion Gelora Bung Tomo, SUGBK, Si Jalak Harupat, Manahan, dan Stadion Jakabaring tidak terlalu membutuhkan biaya revitalisasi yang besar.

Sementara untuk Stadion Kapten Dipta sendiri membutuhkan biaya revitalisasi sebesar Rp 129 miliar. Saat ini proyek revitalisasi baru tahap pencabutan rumput stadion.

Progres revitalisasi Stadion Dipta bahkan langsung mendapat atensi Menpora Zainuddin Amali. Bersama PSSI dan KONI Bali, Menpora Zainuddin berkesempatan meninjau langsung Stadion Dipta kemarin.

Setelah kemarin, Menpora Zainuddin mengaku berencana akan berkunjung lagi ke Bali pada Januari 2021 bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

“Masih banyak pekerjaan (yang perlu dituntaskan),” ujar Menpora Zainuddin Amali. Mengenai hanya 5 ribu single seat yang disiapkan Kementerian PUPR dari kapasitas single seat yang ada di Stadion Dipta sebesar 18 ribu, Menpora Zainuddin angkat bicara.

“Kami disini sudah ada pembagian tugas. Penyelenggara itu kami (Kemenpora), urusan Timnas itu urusan federasi (PSSI), kementerian PUPR juga ada tugasnya.

Nanti saya akan bicarakan dengan Menteri PUPR. Tentu harus ada kerjasama dengan (pemerintah) daerah. Harus dikerjakan bareng-bareng karena ini kegiatan Indonesia,” ucapnya.

Kebetulan, Menpora untuk pertama kalinya berkunjung ke Stadion Dipta. Disinggung mengenai keunikan dan kelebihan stadion yang rampung pada 2004 tersebut,

Menpora Zainuddin mengungkapkan jika semua stadion yang dipakai untuk Piala Dunia U-20 memiliki kelebihan serta keunikan masing-masing.

“Kalau melihat apa yang ada sekarang, kami belum bisa karena masih berjalan. Nanti (berkomentar) kalau semua sudah selesai.

Masing-masing stadion pasti ada kelebihan dan keunikan sendiri-sendiri. Tidak bisa dipukul rata masing-masing stadion. Kalau di Dipta kelebihannya ada di Bali. Bisa sekalian berwisata,” tutupnya. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/