KUTA – Dua hari jelang laga tandang Bali United kontra Persela Lamongan dalam babak 16 besar Piala Indonesia di Stadion Surajaya, Lamongan,
Senin (18/2) lusa, skuad Serdadu Tridatu terus mengasah berbagai teknik di bawah arahan Coach Stefano Teco Cugurra.
Salah satunya, teknik eksekusi bola mati yang digelar di Stadion Samudera Kuta, Jumat (15/2) kemarin. Teknik ini terus dilatih karena menjadi titik krusial dalam sebuah pertandingan.
Ditemui usai latihan, Coach Teco mengungkapkan ada enam orang yang diberi tugas khusus dalam latihan untuk menjadi eksekutor bola mati seperti free kick baik saat menyerang, bertahan, maupun saat penalti.
Keenam pemain itu adalah IIija Spasojevic, Irfan Bachdim, Brwa Nouri, Melvin Plajte, Fadil Sausu, dan Paulo Sergio.
“Dalam latihan, kita lakukan lebih dari tiga orang. Tapi biasanya ketika dalam pertandingan biasa ada tiga eksekutor bola mati dan semuanya terlihat siap,” kata Coach Teco.
Dari akurasi tendangan memang sangat terlihat lumayan bagus. Baik saat penalti maupun free kick. Lantas, siapa yang ditunjuk sebagai eksekutor bola mati?
“Kita sudah pilih tiga orang. Yang jelas, dalam pertandingan, si penendang harus lihat bola dari mana datangnya, harus siap,” imbuhnya.
Hal ini juga berlaku pada tendangan penalti. “Semua punya teknik bagus dari bola mati bagus akurasinya,” kata eks pelatih Persija Jakarta memuji skuad Bali United.
Selain mengasah teknik bola mati, pihaknya juga memberikan briefing. Namun ia enggan membeberkan lantaran hal tersebut kata dia bersifat pribadi dan lebih pada tim.
“Masukan buat tim saja (bukan media), biar mereka lebih siap saat bermain,” pungkasnya.
