DENPASAR – Yogyakarta dan daerah disekitarnya sudah ditetapkan PSSI sebagai home base klub-klub diluar Pulau Jawa seperti Borneo FC,
Persiraja Banda Aceh, Barito Putera, PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Bali United jika Liga 1 2020 kembali digelar pada Oktober mendatang.
Beberapa klub sudah menentukan siap terkait dimana mereka akan berkandang. Contohnya saja Borneo FC dan Persiraja Banda Aceh
yang memilih Stadion Maguwoharjo, Sleman sebagai kandang mereka dalam lanjutan pertandingan musim ini hingga 28 Februari 2021.
Empat klub lainnya masih belum jelas kepastiannya seperti apa. Sedangkan untuk Bali United, mereka sudah menentukan sikap dengan memilih Yogyakarta sebagai markas mereka.
Namun, belum jelas dimana stadion mana yang mereka pilih. Jika memilih Maguwoharjo, tampaknya cukup padat karena selain Borneo dan Persiraja yang sudah memilih disana.
PSS Sleman sudah pasti berkandang disana karena Maguwoharjo adalah kandang mereka. CEO Bali United Yabes Tanuri mengaku masih akan mempertimbangkan dengan matang segala keputusan.
“Sampai saat ini, kami sudah memilih Yogyakarta. Tapi, kami masih menunggu keputusan resmi dari PT LIB,” terangnya.
Nah saat Liga 1 bergulir kembali, PSSI dan PT LIB tidak menerapkan skema sentralisasi kompetisi. Hanya enam tim dari luar Pulau Jawa saja yang pindah markas ke Yogyakarta dan sekitarnya seperti Magelang dan Solo.
Pertandingan tetap berlangsung di kandang masing-masing klub. Lalu apakah tidak ada keinginan dari Bali United untuk bermarkas di Solo dan berkandang di Stadion Manahan?
Kebetulan, akses untuk menuju kota-kota lain di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta lebih mudah karena ada tol.
Mengenai usulan Solo menjadi markas dari I Made Andhika Wijaya dan kolega, adik kandung Anggota Exco PSSI tersebut mengaku masih tetap mempertimbangkan yang terbaik untuk timnya.
“Semua masih dalam pertimbangan. Kami berharap yang terbaik saja untuk kami disisa pertandingan musim ini,” tutupnya.